Goodluck Jonathan Umumkan Kekalahan Dalam Pilpres di Nigeria

id Goodluck Jonathan Umumkan Kekalahan Dalam Pilpres di Nigeria

Abuja, (Antara/AFP/Reuters) - Presiden Nigeria Goodluck Jonathan pada Selasa mengumumkan kekalahannya dalam pemilihan presiden dari Muhammadu Buhari, dan menyampaikan ucapan terima kasih atas peluang untuk memimpin negara itu. "Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga negara Nigeria sekali lagi atas peluang besar yang diberikan untuk memimpin negeri ini dan menjamin Anda bahwa saya akan terus melakukan yang terbaik dalam urusan nasional sampai akhir masa tugas saya," kata dia dalam satu pernyataan. "Saya telah menyampaikan ucapan pribadi saya kepada Jenderal Muhammadu Buhari." Pengumuman pengakuan Jonathan atas kekalahan dalam pemilihan tersebut dikeluarkan lebih enam jam setelah ia menelepon Buhari mengakui kekalahannya, dengan memperoleh pujian luas atas kenegarawanannya. Kendati hasil akhir resmi masih harus diumumkan, Buhari unggul sebanyak 2,5 juta suara atas Jonathan, menandai peralihan kekuasaan dalam sejarah Nigeria. Jonathan dan Buhari pekan lalu menandatangani pakta tanpa kekerasan, berusaha menghindari terulangnya pemilihan-pemilihan sebelumnya yang dikotori oleh bentrokan-bentrokan mematikan pasca pemilihan antara para pendukung mereka. Ketegangan-ketegangan etnis dan agama pun merebak saat itu. "Saya menjanjikan kepada negeri ini pemilihan bebas dan adil. Saya pegang kata-kata saya," ujar Jonathan, 57 tahun. Ia mendesak agar perselisihan mengenai hasil-hasil pemilihan diselesaikan di pengadilan daripada di jalan. "Jangan sampai gara-gara ambisi seseorang terjadi pertumpahan darah warga Nigeria. Persatuan, stabilitas dan kemajuan negeri kita tercinta lebih penting daripada yang lainnya," kata dia. Acara-acara diadakan untuk merayakan kemenangan Buhari, 72 tahun, di kantor-kantor All Progressives Congress (APC) --yang dipimpinnya-- di Abuja dan kota-kota di wilayah bagian utara Nigeria. Tetapi Jonathan menyatakan partainya Peoples Democratic Party (PDP) hendaknya tidak berduka. Partai itu telah memerintah Nigeria selama 16 tahun sejak kekuasaan militer berakhir pada 1999. "Hari ini, PDP hendaknya merayakan daripada berduka. Kita telah mendirikan warisan kebebasan, transparansi, pertumbuhan ekonomi dan pemilihan bebasn dan adil," kata dia. Pada bagian lainnya, Presiden Jonathan mendesak para pendukungnya untuk mengikuti "proses hukum" untuk menyalurkan frustrasi atas kekalahan dalam pemilihan, dalam upaya menyiram air dingin atas kemungkinan kekerasan pasca pemilihan presiden itu. Mantan Jenderal Angkatan Darat Buhari berkuasa antara 1983 dan 1985, setelah merebut kekuasaan dalam kudeta. Buhari, yang tergusur dalam perebutan kekuasaan militer pimpinan Jenderal Ibrahim Babangida pada Agustus 1985, menyatakan dia mengikuti cara-cara demokratis dan sejak itu mencalonkan diri dan kalah dalam beberapa pemilihan umum sebelumnya. Lima tahun masa kepresidenan Jonathan di negara paling banyak penduduknya dan ekonomi terbesar di Afrika telah dilanda oleh skandal korupsi dan pemberontakan Boko Haram. PDP Jonathan telah memerintah Nigeria sejak berakhirnya kekuasaan militer tahun 1999. Pemilihan presiden itu, yang terganggu masalah teknis dan pembunuhan lebih 10 pemberi suara oleh militan Boko Haram di bagian timur laut Nigeria, telah berjalan paling lancar dan paling teratur dalam sejarah negara itu -- satu faktor yang tampaknya telah memberikan kontribusi bagi hasilnya. (*/sun)