Penonton Rusuh, Permainan Montenegro dan Rusia Dihentikan

id Penonton Rusuh, Permainan Montenegro dan Rusia Dihentikan

Podgorico, (Antara/AFP) - Pertandingan kualifikasi Piala Eropa 2016 antara Montenegro dan Rusia di Podgorico pada Jumat (Sabtu WIB) dihentikan dalam kedudukan 0-0, setelah kerusuhan penonton memaksa wasit asal Jerman untuk menghentikan permainan pada dua kesempatan berbeda. Wasit Deniz Aytekin pertama kali menghentikan permainan pada sekitar menit ke-30 setelah kiper tim tamu Igor Akinfeev terkena suar, dan ia kemudian menghentikan pertandingan setelah lebih banyak benda dilemparkan dari tribun penonton pada babak kedua. Akinfeev (28) terhantam suar dari belakang gawang pada bahu kanannya di Stadion Gradski, hanya beberapa saat setelah pertandingan kualifikasi Grup G itu dimulai. Kiper CSKA Moscow itu ditandu keluar lapangan dan dibawa ke rumah sakit sebagai tindakan pencegahan, sedangkan Aytekin meminta para pemain meninggalkan lapangan dan menghentikan pertandingan. Dokter UEFA Slobo Mandic pergi bersama Akinfeev dan mengatakan bahwa sang kiper berada dalam kondisi sadar. Pendukung Montengero meminta maaf melalui pengeras suara di stadion dan berkata bahwa "hooligan" yang melemparkan suar telah diidentifikasi. Pertandingan itu kemudian kembali dilanjutkan, di mana posisi Akinfeev di lapangan diisi oleh Yuri Lodygin. Bagaimanapun, babak kedua kembali dimulai setelah terjadi penundaan yang panjang dan terdapat satu kesempatan ketika Rusia mendapat hadiah penalti pada menit ke-66, yang memicu kekhawatiran kubu tuan rumah. Penalti kapten Rusia Roman Shikorov dapat digagalkan kiper tuan rumah Vukasin Poleksic, dan hal itu diikuti perkelahian antara sejumlah pemain untuk kemudian diikuti oleh para pemain cadangan. Dan ketika satu benda yang dilemparkan dari penonton mengenai salah satu pemain Rusia, wasit memutuskan untuk menghentikan pertandingan ini. Reaksi FIFA mengenai insiden ini masih akan dinantikan, meski mereka dapat menghadiahi kemenangan 3-0 bagi Rusia, sedangkan Montenegro berpeluang mendapat sanksi lebih lanjut. (*/jno)