Jerman Terkejut Ko-Pilot "Sengaja" Jatuhkan Pesawat Germanwings

id Jerman Terkejut Ko-Pilot "Sengaja" Jatuhkan Pesawat Germanwings

Berlin, (Antara/Xinhua-OANA) - Penyelidikan mengenai kecelakaan pesawat 4U9525 milik Germanwings sampai pada tahap yang tak terduga dan misterius pada Kamis (26/3). Saat itu rekaman audio dari kotak hitam pesawat itu mengungkapkan ko-pilot, yang berkebangsaan Jerman, secara sengaja menjatuhkan pesawat tersebut di Pegunungan Alpen di Prancis Selatan, setelah mengunci kapten pesawat di luar kokpit. Setelah menganalisis rekaman audio yang diambil dari kotak hitam pertama yang ditemukan di lokasi kecelakaan, para penyelidik di Prancis mendapati kapten pesawat meninggalkan kokpit dan pesawat berada dalam auto-pilot, kata Jaksa Agung Prancis Brice Robin dalam satu taklimat di Marseille. Segera setelah sendirian, ko-pilot --yang diidentifikasi sebagai Andrea Lubitz (28) dari Jerman-- secara sengaja memanipulasi kendali untuk secara bertahan menurunkan ketinggian pesawat dari 12.000 meter jadi 2.000 meter. Meskipun kapten berulangkali meminta dan berusaha masuk kembali ke kokpit, pintu tak pernah dibuka. Robin mengatakan ko-pilot terdengar bernafas secara normal sampai saat kecelakaan terjadi, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat pagi. Itu disimpulkan bahwa ko-pilot masih hidup dan "tak ada pesan keadaan darurat yang diterima oleh pengawas lalu-lintas udara" serta tak terdengar kata-kata di dalam rekaman tersebut selama 10 menit terakhir menjelang pesawat itu jatuh. "Perbuatan perwira pertama pesawat A320 Germanwings tersebut dapat dianalisis sebagai keinginannya untuk menghancurkan pesawat," kata Robin. Ia menambahkan para penumpang mungkin tidak mengetahui apa yang terjadi sampai kecelakaan terjadi, sebab tak terdengar suara teriak sampai peristiwa naas tersebut. Perkembangan baru itu mengejutkan perusahaan Germanwings dan perusahaan induknya, Lufthansa, walaupun pada Rabu (25/3) mereka menyampaikan keraguan mengenai kecelakaan "pesawat yang secara teknis sempurna dan dikemudikan oleh dua pilot yang berpengalaman". "Kami terkejut," kata Carsten Spohr, Kepala Pejabat Pelaksana Lufthansa. "Kami tak bisa membayangkan itu bahkan lebih buruk lagi." Spohr mengatakan kepada wartawan di Cologne, Jerman, ko-pilot memulai pelatihannya pada 2008 di satu sekolah penerbangan di Bremen dan menjadi ko-pilot untuk Germanwings pada 2013. Pelatihannya terganggu selama tujuh bulan sekitar enam tahun lalu, kata Spohr, tapi kegiatan itu dilanjutkan sesudahnya. (*/sun)