BNPB: Tingkatkan Semangat Kegotongroyongan dalam Penanggulangan Bencana

id BNPB: Tingkatkan Semangat Kegotongroyongan dalam Penanggulangan Bencana

BNPB: Tingkatkan Semangat Kegotongroyongan dalam Penanggulangan Bencana

Syamsul Maarif. (ANTARA)

Padang, (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif meminta semua pihak mempertahankan sekaligus terus menerus meningkatkan semangat kegotongroyongan dalam penanggulangan bencana. "Belajar dari pengalaman rehabilitasi dan rekonstruksi pascagempa bumi 2009 di Sumbar, tanpa semangat kegotongroyongan semua yang kita lakukan tidak mungkin berjalan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan," katanya pada peresmian gedung "Escape Building" di Padang, Rabu. Kepala BNPB berkunjung ke Sumbar dalam rangka peresmian sejumlah gedung pemerintahan dan sarana publik yang dibangun kembali pascagempa 30 September 2009. Syamsul bersama jajaran didampingi Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Wagub Muslim Kasim, Ketua DPRD Sumbar Yultekhnil dan para bupati/wali kota serta pimpinan Forkopinda meninjau gedung RSUP Dr M Djamil dan Masjid Ganting di Padang serta direncanakan berkunjung ke Kabupaten Padangpariaman. Syamsul mengatakan, proses rehabilitasi dan rekonstuksi pascagempa Sumbar 2009 secara resmi sudah dinyatakan berakhir meski masih ada proses pengerjaan yang sedang berlangsung. Menurut dia, pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstuksi di Sumbar menjadi model yang ditiru daerah lain, karena telah berjalan dengan baik meski ditemukan berbagai dinamika masyarakat di lapangan. "Kegiatan rehabilitasi dan rekonstuksi di berbagai sektor tidak akan bisa terjadi selama kurun tiga waktu tiga tahun ini tanpa keikutsertakan semua pihak," ujarnya. Pada kesempatan itu Syamsul mengingatkan pemerintah daerah jangan sampai lemah dan hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, karena bantuan dari pemerintah pusat melalui BNPB hanya sebagai penguatan dan mendorong rencana dan kemauan atau pemikiran yang telah dipersiapkan daerah. "Provinsi, kabupaten dan kota harus punya kemauan untuk berbuat dan berkorban demi kepentingan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana," katanya. Koordinator Tim Pelaksana Teknis (TPT) Rehabilitasi dan Rekonstuksi Sugimin Pranoto menyampaikan, proses perbaikan di berbagai sektor sudah memasuki tahap IV dan masih ada beberapa gedung pemerintahan yang harus dibangun kembali. Proses rehabilitasi dan rekonstuksi gedung pemerintah yang belum dan sedang berlangsung di bawah koordinasi BPBD provinsi, karena masa tugas tim TPT sudah berakhir. "Kita berharap setelah pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstuksi Sumbar semakin lebih baik, karena telah terbukti memberi dampak positif baik secara ekonomi, sosial budaya dan infrastruktur," ujarnya. Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan gedung "Escape Building" di lingkungan Kantor Gubernur Sumbar merupakan bangunan yang pertama menggunakan simulator canggih serta ramah gempa dan tsunami. Bangunan empat lantai itu, kata dia, bukan saja untuk perkantoran tetapi juga berfungsi sebagai shelter dan helipad. (*/sir/jno)