ICMI: Negara Adil Makmur Terbebas dari ISIS

id ICMI: Negara Adil Makmur Terbebas dari ISIS

Jakarta, (Antara) - Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Nanat Fatah Natsir mengatakan rakyat Indonesia akan bebas dari pengaruh paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bila negara bisa memberikan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh warga negara. "Saya menduga adanya warga negara Indonesia yang bergabung dengan ISIS karena faktor ekonomi dan ideologi. Bila Indonesia sudah makmur dan mendapat keadilan, tentu tidak ada yang tertarik bergabung dengan ISIS," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Rabu. Mantan rektor UIN Bandung itu menduga warga Indonesia yang berangkat ke Timur Tengah untuk bergabung dengan ISIS karena adanya bujukan di sana akan mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar. Hal itu tentu menarik bagi mereka bila di Indonesia sulit mendapatkan pekerjaan. Selain itu, ideologi ISIS yang menjanjikan negara Islam juga menarik minat sebagian rakyat Indonesia yang mungkin merasa tidak mendapat keadilan dari negara. ISIS juga menawarkan perlawanan terhadap Syiah yang saat ini berkuasa di Irak dan Suriah. "Isu Sunni-Syiah itu menarik kelompok-kelompok radikal untuk bergabung. Pemerintah perlu mencegah dan memberantas paham radikalisme," tuturnya. Karena itu, Nanat mendorong pemerintah menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang pencegahan dan pemberantasan radikalisme untuk mengantisipasi penyebaran paham tersebut. "Paham radikal tidak hanya ISIS saja. Semua gerakan dan paham radikal harus ditangani dengan capat dan kuat. Jangan hanya terorisme, radikalisme juga harus dicegah," katanya. Polisi telah menangkap lima terduga teroris yang diduga dipengaruhi paham ISIS. Di Jambi, seorang pelajar SMK berusia 18 tahun diberitakan menyendera dan menyerang ayah dan adiknya, diduga karena terpengaruh paham ISIS karena di kamarnya ditemukan barang-barang terkait ISIS. Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno juga sempat menyampaikan kecurigaannya bahwa ada 514 warga negara Indonesia yang telah bergabung dengan ISIS. (*/jno)