Pedagang Kliping di Padang Terancam "Gulung Tikar"

id Pedagang Kliping di Padang Terancam "Gulung Tikar"

Padang, (Antara) - Usaha pedagang kliping koran dan buku bekas di Lantai II Padang Theater, Pasar Raya Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terancam "gulung tikar" karena peminatnya terus berkurang dengan semakin majunya teknologi informasi. Salah seorang pedagang buku bekas dan kliping koran setempat, Andi (35) di Padang, Selasa, mengatakan penghasilannya semakin hari semakin berkurang, jauh berbeda dengan dulu sebelum adanya internet. "Dulu hasil penjualan saya bisa mencapai Rp1 juta per hari, tapi sekarang mendapat Rp50 ribu per hari saja sudah senang," ungkap Andi. Ia mengatakan, karena semakin berkurangnya minat siswa maupun mahasiswa terhadap buku bekas dan kliping koran saat ini, ia sampai menutup dua tokonya yang lain. "Saya dulu mempunyai tiga toko di sini, tapi sekarang hanya tinggal satu saja. Dua toko yang lainnya sudah saya tutup, karena penghasilannya tidak seberapa," katanya. Menurutnya, hal ini terjadi karena semakin majunya teknologi. Siswa maupun mahasiswa lebih suka mencari tugas dengan bantuan internet, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli kliping. Hal ini juga dibenarkan Pedagang buku bekas dan kliping koran lainnya, Jumalis Kato, bahwa peminat masyarakat terhadap kliping benar-benar berkurang. "Sangat sulit menjual kliping untuk saat ini. Tidak banyak yang membeli, dalam sehari mungkin hanya sekitar 30 sampai 40 orang saja yang membeli," ungkapnya. Kliping yang dicari biasanya bervariasi, tergantung tingkatan sekolah maupun jurusan kalau untuk mahasiswa, tetapi untuk sekarang ini kebanyakan mahasiswa mencari buku untuk membantu tugas skripsinya, lanjutnya. Mengenai harga, Jumalis mengungkapkan, untuk kliping ia menjual dari yang termurah seharga Rp1.000 hingga Rp2.000 tergantung sulitnya mendapatkan dan membuat kliping tersebut, sedangkan untuk buku harganya juga beragam.(**/cpw9)