Lembaga Eijkman-Unlam Kerja Sama Atasi Permasalahan Virus

id Lembaga Eijkman-Unlam Kerja Sama Atasi Permasalahan Virus

Jakarta, (Antara) - Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Universitas Lambung (Unlam) Mangkurat dan Rumah Sakit (RS) Ulin Banjarmasin, Kalimantan Selatan, bekerja sama dalam mengatasi permasalahan virus dan penyakit infeksi di Indonesia. Kerja sama itu dikukuhkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman atau "Memorandum of Understanding" (MoU) antara Fakultas Kedokteran (FK) Unlam Mangkurat, RS Ulin Banjarmasin, dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman di Jakarta, Senin. "Supaya kita bersama-sama mengatasi permasalahan virus-virus yang bermunculan seperti dengue," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio di Kantor Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. Ia mengatakan kerja sama tersebut dapat menjadi model untuk kerja sama dengan fakultas kedokteran di daerah-daerah lainnya. "Kami sangat terbuka bekerja sama dengan pihak mana pun," tuturnya. Deputi Direktur Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Profesor Herawati Sudoyo menambahkan sebelum penandatanganan MoU itu, pihaknya telah melakukan berbagai studi penyakit tropik dan infeksi dengan pihak universitas dan tenaga ahli di RS Ulin Banjarmasin. Ia mengatakan Lembaga Eijkman juga melakukan penelitian yang memberikan prioritas pada penyakit tropik dan infeksi seperti kelainan sel darah merah, malaria, dan hepatitis. Dalam kegiatan penelitian bersama itu, pihaknya melihat hubungan terhadap kerentanan masyarakat terhadap berbagai penyakit maupun keberadaan penyakit. Selain penelitian bersama, pihaknya telah melakukan presentasi terkait bagaimana upaya strategis yang diambil lembaga Eijkman untuk membangun sains dalam mendukung riset strategis dan inovatif untuk kesejahteraan rakyat. "Ini merupakan perjanjian kerja sama bidang penelitian genetik dan penyakit infeksi sehingga ada ikatan untuk bersama-sama membangun sains untuk kesejahteraan rakyat," ujarnya. Sebagai langkah awal, ia mengatakan target Lembaga Eijkman adalah seluruh Kalimantan, namun akan dimulai dengan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, atas dasar dukungan dan komitmen dari FK Unlam Mangkurat dan RS Ulin Banjarmasin. "Target tentu bukan hanya Kalimantan Selatan tapi juga seluruh Kalimantan tapi kami mulai dulu dari Banjarmasin, ini yang penting karena ada Universitas Lambung Mangkurat dan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin," katanya. Dengan demikian, katanya, kerja sama itu dapat berdampak bagi upaya mengatasi permasalahan virus dan penyakit tropik, infeksi maupun terkait genetik untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Profesor Ruslan Muhyi mengatakan kerja sama itu dapat meningkatkan sumber daya manusia di universitas tersebut. Lebih lanjut ia mengatakan kerja sama itu dapat turut membantu mengembangkan dan meningkatkan kualitas ahli peneliti di pusat penelitian atau "research centre" yang saat ini sedang dikembangkan di fakultas kedokteran itu. Ia berharap kerja sama antara Lembaga Eijkman, FK Unlam Mangkurat, dan RS Ulin Banjarmasin semakin kuat untuk berbagai bidang penelitian lainnya. "Saya berharap kerja sama ini dapat mendukung pengembangan "research centre" kami," tuturnya. (*/sun)