KKP: GERPARI Dorong Perkembangan Industri Pakan Ikan

id KKP: GERPARI Dorong Perkembangan Industri Pakan Ikan

Jakarta, (Antara) - Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengklaim Gerakan Pakan Mandiri (Gerpari) yang dicetuskan pemerintah bakal mendorong perkembangan industri pakan ikan di Tanah Air. "Gerpari akan mendorong berkembangnya industri-industri pakan ikan di daerah dengan mengandalkan bahan baku lokal yang terdapat di masing-masing daerah," kata Slamet Soebjakto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat. Selain itu, ujar Slamet, penerapan Gerpari juga akan mendukung peningkatan kebutuhan pakan seiring dengan semakin meningkatkan produksi perikanan budidaya setiap tahunnya. Apalagi, lanjutnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga memberikan perhatian lebih dan cukup besar terhadap peningkatan kesejahteraan pembudidaya Indonesia. "Sehingga perlu dilakukan terobosan untuk mengurangi biaya produksi khususnya biaya pakan melalui produksi pakan mandiri yang sesuai dengan Standard Nasional Indonesia (SNI)," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP. Menurut dia, melalui Gerpari, biaya pakan bakal dapat ditekan hingga di bawah 60 persen, sehingga pembudidaya dapat berusaha lebih optimal dan menguntungkan. Ia juga mengingatkan bahwa pengembangan perikanan budidaya harus dikembangkan menuju arah yang ramah lingkungan untuk mendukung keberlanjutan. Sebagaimana diwartakan, pakan bagi komoditas perikanan kerap dianggap merupakan hal yang kurang esensial, padahal ketersediaan pakan yang ekonomis bagi pelaku usaha sangat membantu dalam mewujudkan kedaulatan pangan. "Kebijakan KKP menjadi bangsa mandiri dalam bidang pangan dengan program kedaulatan pangan, khususnya melalui bidang perikanan budi daya, perlu didukung dengan penyediaan pakan yang ekonomis," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan KKP Achmad Poernomo, Senin (23/2). Apalagi, kata Achmad Poernomo, biaya pakan mencakup hingga sekitar 60-70 persen dari biaya produksi budi daya suatu komoditas. Untuk itu, kata dia, salah satu alternatif untuk penyediaan pakan yang ekonomis adalah melalui teknologi pakan mandiri yang utamanya bagi pembudi daya ikan air tawar pada skala kecil dan menengah. Komoditas ikan air tawar yang dijadikan sasaran target adalah ikan nila, patin, lele, mas, dan gurame. Ia mengungkapkan bahwa kebutuhan pakan ikan atau udang untuk memenuhi target produksi sebesar 8,728 juta ton, dan 60 persen di antaranya merupakan kebutuhan pakan ikan air tawar. "Diharapkan dengan teknologi pakan mandiri ini kontribusi biaya pakan dalam budi daya ikan dapat ditekan hingga di bawah 50 persen," katanya. KKP juga telah menerapkan program pabrik pakan ikan mandiri yang dapat menekan biaya operasional sebesar 25-35 persen sehingga berimbas pada peningkatan kesejahteraan para pembudi daya ikan. (*/sun)