Diplomat AS Tinggalkan Rumah Sakit Seoul Setelah Penyerangan

id Diplomat AS Tinggalkan Rumah Sakit Seoul Setelah Penyerangan

Seoul, (Antara/AFP) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan Mark Lippert meninggalkan rumah sakit pada Selasa, setelah mendapat perawatan akibat serangan dengan menggunakan pisau. Dia mengatakan insiden itu "menakutkan" tetapi tak akan mengubah "pendekatan terbuka dan bersahabat" dalam melaksanakan tugas itu. Lippert menjalani bedah pada bagian dagu dan tangannya setelah ia diserang oleh seorang nasionalis yang menggunakan sebilah pisau dalam acara sarapan pagi di Seoul Pusat pada Kamis lalu. Para pejabat rumah sakit mengatakan setelah menjalani perawatan selama lima hari diplomat AS itu, yang memperoleh 80 jahitan, diperkenankan meninggalkan rumah sakit dan rasa sakit di bagian tangannya berkurang. "Saya merasa dalam kondisi baik," ujar Lippert sambil tersenyum sebelum ia meninggalkan rumah sakit. Ia berbicara dengan wartawan dan sebagian wajahnya masih dibalut. "Kejadian itu jelas menakutkan tetapi saya berjalan, berbicara, memegang bayi, mendekap istri saya. Jadi saya merasa dalam keadaan sehat," kata ayah yang baru dikarunia seorang anak. Ia menambahkan akan kembali bekerja "sesegera mungkin". Lippert, 42 tahun, yang popularitasnya di kalangan warga Korea naik sejak serangan itu, menyatakan terima kasih atas dukungan yang ia dan keluarganya terima. "Kami telah melakukan misi kami terbuka dan bersahabat. Dan hal ini tak akan berubah," kata dia. "Patut digarisbawahi bahwa inisiden ini memperkuat cinta kami kepada negeri ini dan keyakinan kami hubungan yang tak terpatahkan tetap berjalan antara Amerika Serikat dan Republik Korea." Penyerang itu, Kim Ki-jong, secara resmi telah dikenai dakwaan melakukan usaha pembunuhan pada Jumat kendati ia menyatakan tak pernah bermaksud membunuh duta besar itu. Ketika ditanya apakah ia melaksanakan serangan itu atas perintah Korea Utara, Kim tetap menyatakan ia bertindak sendirian. Kim, 55 tahun, mengaku melemparkan batu ke arah duta besar Jepang saat itu pada 2010. Kim telah mengunjungi Korea Utara tujuh kali sejak 1999, dan sekali berusaha mengadakan acara peringatan di Seoul untuk mengenang pemimpin Korut Kim Jong-Il setelah wafat pada 2011. Pyongyang menolak tudingan-tudingan bahwa pihaknya mungkin berada di balik serangan itu. (*/sun)