Pemerintah Bakal Optimal Kontrol Inflasi 2015

id Pemerintah Bakal Optimal Kontrol Inflasi 2015

Jakarta, (Antara) - Pemerintah RI bakal optimal untuk mengerahkan berbagai langkah dan upaya guna mengontrol tingkat inflasi 2015 agar tetap sesuai dengan jalur yang telah direncanakan sebelumnya. "Kami akan melakukan apa saja asal inflasi terkontrol dan sesuai target," kata Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil kepada wartawai seusai Rapat tentang Pendanaan Luar Negeri di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin. Rapat terbatas yang digelar di Kantor Wapres itu dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri pula antara lain oleh Menko Perekonomian, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan. Menurut dia, pemerintah bakal dapat mengontrol inflasi sesuai target terutama mengingat harga beras diperkirakan tidak akan lagi menjadi masalah karena biasanya ada panen raya setiap Maret. Menko Perekonomian juga mengungkapkan bahwa Bulog juga diharapkan bakal bisa memainkan peran yang lebih besar. Sebagaimana diwartakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengharapkan kenaikan harga beras di berbagai daerah tidak mengganggu laju inflasi pada Februari, karena pemerintah telah menyiapkan antisipasi terkait pengadaan komoditas tersebut. "Harga beras bisa mempengaruhi inflasi secara signifikan, untuk itu pemerintah serius menangani masalah kenaikan harga beras," katanya di Jakarta, Selasa (24/2). Sofyan mengatakan upaya pemerintah untuk menahan kenaikan harga beras adalah dengan menyalurkan raskin dan meminta Bulog melakukan intervensi berupa operasi pasar agar distribusi beras tidak terganggu. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik menyatakan masih tingginya harga makanan pokok seperti beras, telur, dan sejumlah komoditas lainnya menjadi ancaman untuk kembali terjadinya inflasi pada Februari 2015. "Komoditas padi dan yang lainnya juga masih relatif tinggi. Kalau kita lihat indikatornya-kan harga beras masih relatif tinggi, itu akan terjadi di Februari," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi Dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Senin (2/2). Menurut Sasmito, berkaca pada tren sebelumnya, musim panen yang dapat mendorong produksi dan pasokan pagi, sehingga dapat menurunkan harga beras, baru akan terjadi pada Maret.(*/sun)