Indonesia Menangkan Dua Penghargaan Arsitektur Tingkat Regional

id Indonesia Menangkan Dua Penghargaan Arsitektur Tingkat Regional

Jakarta, (Antara) - Indonesia memenangi dua penghargaan arsitektur tingkat regional dari kegiatan ASEAN bertajuk "Citation of Excellent Architectural Design Reflecting East ASEAN Identity" yang diselenggarakan di Indonesia. "Kegiatan ini merupakan suatu forum untuk aling tukar-menukar gagasan antarkomunitas di kawasan Asia Timur melalui lomba desain arsitektur yang mencerminkan identitas Asia Timur," kata Direktur Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Diah Harianti, Jakarta, Kamis. Indonesia meraih peringkat pertama yang diperoleh oleh Tri Handini lewat karyanya yang berjudul "Riau Library" dan peringkat ketiga yang diraih oleh Yu Sing dengan karyanya yang berjudul "Wika Leadership Center". Juara ketiga diraih Myanmar melalui karya "The Myat Mingalar Hotel" milik Aung Sea Sar. "Penghargaan ini menunjukkan arsitektur Indonesia yang mengacu pada tradisi rumah Indonesia menarik juga bagus dan sesuai dengan iklim indonesia yang terang luas dan sesuai dengan karakter Indonesa yang bermasyarakat, seperti juara pertama yang menampilkan rumah dengan bukaan buku Al Quran dan karya juara ketiga seperti gelombang air laut" katanya. Sebanyak 20 karya berkompetisi dalam lomba desain arsitektur dari delapan negara yang masing-masing mengirimkan dua atau tiga karya terbaiknya, yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Myanmar, Filipina, Thailand, Vietnam dan Laos. Ia mengatakan kegiatan itu bertujuan untuk menanamkan rasa memiliki identitas Asia Timur khususnya bagi generasi muda, meningkatkan dan memperkuat jaringan promosi warisan budaya khususnya melalui kegiatan antarkomunitas di kawasan Asia Timur. Lomba desain arsitektur itu mengangkat tema "Expression of Cultural Identity: Emergent Architecture in East Asia" atau Ekspresi Identitas Budaya: Tampilkan Arsitektur Asia Timur. Adapun kriteria yang dilombakan adalah desain arsitektur tempat tinggal yang terbagi dalam dua kategori yakni tempat tinggal untuk satu keluarga dan tempat tinggal untuk beberapa keluarga. Kemudian desain airsitektur bangunan umum yang ramah lingkungan yang terbagi dalam empat kategori yakni bangunan komersial, bangunan tempat tinggal, bangunan sosial atau kantor, dan bangunan khusus untuk kompleks olah raga, stadion, dan bandara. Selanjutnya, kategori bangunan industri dan proyek konservasi tutut dilombakan. Koordinator penjurian lomba Budi Sukada yang pernah menjadi Ketua Ikatan Arsitek Indonesia periode 2002-2008 mengatakan setiap desain arsitektur juga dinilai dari tiga aspek yakni inovasi, daya saing dan kesinambungan khususnya dengan lingkungan. Setiap peserta berlomba menampilkan karya-karya dengan kebudayaan setempat yang inovatif, berdaya saing dan berkesinambungan, KATANYA. "Misalnya, jika bangunan itu didirikan dapat membangkitkan kemajuan di sektor lain gara-gara dibangun sebuah bangunan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar, membuat kesadaran terhadap lingkungan meningkat dan membuat daerah terkenal karena bangunan itu," tuturnya. Selain mendapatkan setifikat dan plakat, para juara juga mendapatkan uang, yakni juara pertama dengan hadiah sebesar 2.000 dolar Amerika Serikat (AS), juara dua dengan hadiah 1.500 dolar AS dan juara ketiga dengan 1.000 dolar AS. Hadiah itu akan diberikan pada saat acar pembukaan Sidang ke-50 Asean Committee on Culture and Information (ASEAN-COCI) yang akan diselenggarakan di Surabaya pada November 2015. (*/jno)