Teater Imaji Pentaskan "Lagu Kehilangan" di Taman Budaya

id Teater Imaji Pentaskan "Lagu Kehilangan" di Taman Budaya

Padang, (Antara) - Teater Imaji mementaskan teater-puisi yang bertajuk "Lagu Kehilangan" di teater utama Taman Budaya Sumatera Barat, Sabtu (7/2) malam. "Dalam teater-puisi ini kami padukan unsur nasonalime, religi, dan kodrat sebagai manusia yang suatu saat pasti akan mengalami kehilangan," Kata penulis teks pentas dan aktor, Muhammad Ibrahim Ilyas di Padang, Minggu. "Di jantung malam, kalau kau terbangun jangan nyalakan rindu. Musim tak menyuburkan kenangan, keranda tengah dirancang dan dipersiapkan. Aku lelah berbenah, menyusu pada kala menunggu pagi hari." "Pernahkah kau mencintai sebuah lagu, irama yang menyesak dada dan membuat matamu menyala. Pada saat yang sama dengan itu, kau telah kehilangan sebuah lagu yang lain. Itulah, sebelum aku menjadi lagu, kau telah kehilangan lebih dulu," Tulis Muhammad Ibrahim Ilyas pada bait-bait puisi "Lagu Kehilangan". Dalam bait demi bait puisi tersebut menggambarkan arti kehilangan yang selama ini dirasakan oleh tiap manusia. Ditampilkan jelas tujuh wanita yang memakai pakaian serba hitam dengan membawa payung berwarna hitam juga dengan kain panjang bermotif batik melikar di pinggang, menggambarkan suasana pemakaman. Ditambah dengan kalimat-kalimat "Laillahaillaulah" di tengah pementasan menghidupkan rasa kehilangan yang mendalam sebagai seorang Muslim, dan taburan bunga melati yang ditaburkan pemain dalam pertunjukan melengkapi susana tersebut. Teater bertajuk "Lagu Kehilangan" yang disutradarai Yenny Ibrahim ini memaknai arti kehilangan dari sisi yang berbeda. "Jika semua memaknai arti kehilangan dengan mencurahkan sedihan dan membuatnya menjadi sebuah lagu, kenapa kita tidak curahkan saja dalam bait-bait puis dan dipentaskan," kata Ibrahim. Seperti ketahui, "Lagu Kehilangan" sebelumnya telah pernah dipentaskan Teater Imaji pada tahun 1997 di TVRI Yogyakarta dengan Muhammad Ibrahim Ilyas sendiri sebagai sutradara. "Dalam teater ini kami menggunakan pemain yang baru pertama kali pentas. Dengan itu kami belum puas dengan hasilnya, rencananya kami akan pentaskan lagi mereka di Pekanbaru," ungkapnya. Selain itu, rencanannya pada bulan Juni mandatang sang seniman berkacamata ini akan menggelar teater dengan tema berbeda dalam tiga malam di teater utama Taman Budaya. (cpw2)