Kilas Balik Tiga Tahun Kepemimpinan Benny - Deniel (29 Agustus 2010 - 29 Agustus 2013)

id Kilas Balik Tiga Tahun Kepemimpinan Benny - Deniel (29 Agustus 2010 - 29 Agustus 2013)

MEWUJUDKAN MIMPI JADI KENYATAAN Dulu Kabupaten Pasaman sempat dipandang sebelah mata oleh pihak luar Pasaman. Mendengar Pasaman, agak bergidik juga orang dibuatnya. Malah bagi kalangan PNS di lingkungan Pemprov Sumbar, begitu mendengar akan di Pasamankan atau di mutasi ke Pasaman, mereka merasa dibuang. Itu dulu. Tapi Pasaman kini, bukanlah Pasaman dulu. Daerah di kaki bukit barisan ini telah diurus secara benar, dibenahi dan dikemas. Tegasnya Pasaman mulai tacelak dan lebih maju, bahkan boleh dikata sejajar dengan kabupaten maju lainnya, dengan deretan prestasi membanggakan. Malah prestasi kinerja pemerintahan Pasaman, berhasil masuk dalam kelompok kabupaten berprestasi di pulau Jawa, sebagaimana dilansir kementrian Dalam Negeri awal tahun 2013 ini. Nah, apa saja yang telah dibuat Bupati Pasaman bersama jajarannya, sehingga daerah ini bisa lekas maju? Lalu bagaimana tanggapan dan komentar Gubernur Sumbar serta para tokoh dan sejumlah masyarakat terhadap Pasaman terkini ? Berikut tersaji rangkumannnya.(-) SEJAK diamanahi mengepalai pemerintahan Kabupaten Pasaman, Benny Utama sepertinya telah punya konsep dan schedule yang jelas. Fase-fase masa jabatannya terprogram dengan baik dari tahun ke tahun. Diawali dengan mendudukan dasar-dasar dan etika pemerintahan yang baik, bahkan tanpa memandang background politis pejabat yang masuk dalam gerbong kabinetnya. Prinsipnya jelas, Pasaman untuk Semua. Kemudian Benny Daniel mampu memperbaiki sistem manajemen pemerintahan dan keuangan, dengan melakukan rasionalisasi anggaran APBD Pasaman yang lebih berpihak kepada rakyat, sembari melakukan restrukturisasi organisasi Pemkab Pasaman yang dulunya gemuk, menjadi ramping kaya fungsi. Dengan telah duduknya sistem pemerintahan yang Good Goverment dan akuntabel tersebut, Benny Utama bisa menggeber daerah dan rakyatnya dengan program-program pembangunan physik yang monumental dan berdampak luas bagi kepentingan rakyat banyak. Bahkan secara signifikan juga telah memberikan porsi yang lebih besar pula untuk rakyat, dari total alokasi APBD Pasaman yang Pro-rakyat itu. Tak kalah serunya, Benny Utama berhasil menanamkan prinsip-prinsip transparansi dan keterbukaan dalam pemerintahanya. Seluruh aktifitas pembangunan kabupaten Pasaman, berikut jumlah dana dan sumbernya di-upload ke publik. Hal itu tersaji lengkap melalui media luar ruang berupa baliho yang dipajang diseluruh kecamatan setiap tahun anggaran, bahkan berani mempublikasikan secara terinci kinerja keuangan Pemkab Pasaman di media massa surat khabar pada akhir tahun anggaran. Transparansi yang dikembangkan Pasaman, bukanlah hal berlebihan, karena sudah diatur dalam UU No. 41/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dan Pemkab Pasaman mau serta berani untuk itu, jelas Sekdakab Pasaman, Drs. Syamsurizal, MM. Tidak sampai disitu, sebagai bentuk pertanggung jawaban lansungnya kepada rakyat, dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang clean governent di pasaman, Bupati Benny Utama berani memaparkan kinerja pemerintahannnya, dalam agenda bukak kulik tampak isi disetiap moment Hari Jadi Kabupaten Pasaman selama dua tahun terakhir. Disini para tokoh masyarakat Pasaman, termasuk yang di rantau, dihadirkan. Mantan-mantan Bupati Pasaman juga diundang, tak ketingalan beberapa Profesor dari kalangan akademisi dan pamong senior berpengalaman hadir sebagai penanggap, dalam acara bertajuk Seminar Sehari Pembangunan Pasaman tersebut. Langkah maju lainnya yang juga telah terealisasi, adalah kemauan Pemkab Pasaman membagi kewenangan kabupaten kepada pemerintah kecamatan. Manfaatnya, selain pemerintah kecamatan lebih berdaya guna, yang paling penting menurut Benny Utama, adalah pelayanan terhadap masyarakat lebih cepat dan lebih dekat. Hal ini secara langsung memperkecil biaya yang mesti yang dikeluarkan rakyat Pasaman dalam berurusan dengan pemerintah. Kendati Pasaman minim pemasukan dari sektor swasta dan penghasilan lainnya dari hasil eksploitasi sumberdaya alam, namun pelayanan yang diberikan pemerintahan Benny Daniel terhadap rakyatnya, samasekali tidak mengesankan Kabupaten ini sebagai daerah miskin. Tapi sebaliknya, dalam mengurus rakyatnya, kabupaten Pasaman bagaikan daerah yang kaya. Keberpihakan pada rakyat ini bukanlah sekedar wacana atau slogan semata. Coba lihat, kabupaten mana di Sumbar yang mau dan mampu mengratiskan biaya berobat seluruh rakyatnya (total coverage). Tapi Pasaman mampu untuk itu. Gratis biaya berobat mulai dari puskesmas-puskesmas dan RSUD di Kabupaten Pasaman, sampai ke rumah sakit Ahmad Mukhtar Bukittingi dan M. Djamil di Padang. Untuk membayar biaya berobat rakyat Pasaman, Pemkab setempat harus mengelontorkan dana hingga Rp.23 milyar. Program Jamkesda ini bukanlah coba-coba, karena sudah dipayungi secara hukum melalui Peraturan daerah kabupaten Pasaman. Tidak sampai disitu saja, Pemkab didukung BAZ daerah itu, telah pula menyediakan fasilitas rumah singgah/tempat menginap bagi keluarga pasien yang dirawat di RSUD Lubuk Sikaping, dengan menyewa dua hotel/penginapan yang representative di Kota Lubuk Sikaping. Begitu juga program pendidikan. Pasaman juga sukses melaksanakan bimbingan belajar gratis untuk pelajar kelas tiga SMP dan SMA, Negeri maupun swasta, termasuk sekolah-sekolah yang berada dibawah lingkup kementrian agama di Pasaman. Lalu, dengan rampungnya Perda wajib belajar 12 tahun pada pertengahan 2013 ini, maka mulai awal tahun depan, anak-anak Pasaman sudah bisa menikmati pendidikan gratis hingga tamat SMA. Yang gratis itu adalah peserta didik, sedangkan biaya-biaya yang selama ini diterima staf pengajar dan sekolah, tetap dibayarkan melalui APBD Pasaman, terang Wakil Bupati Pasaman, Daniel,yang juga berasal kalangan pendidikan itu. Banyak sudah program strategis yang sudah dibidani selama kepemimpinan Bupati Benny Utama. Program-program tersebut unik dan nyaris tidak ada daerah lain di Sumbar yang melaksanakanya secara konsekuen dan konsisten. Yang pasti, dengan telah berjalannya program-program tersebut, wilayah seluas 4000 KM2 dan berpeduduk 326 ribu jiwa itu, terus meringsek maju, mengejar ketertingalannya dan malah berpeluang meninggalkan daerah-daerah lainnya. Diantaranya Program Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN). Tujuannya untuk memperkuat fungsi kelembagaan nagari dan lebih memberikan kewibawaan terhadap wali nagari. Karena program dari rakyat dan dilaksanakan langsung oleh rakyat dan hasilnya juga langsung untuk rakyat tersebut, mesti mendapat persetujuan wali nagari setempat. Program yang tak jauh beda dengan pelaksanaan PNPM-MP ini, murni didanai APBD Pasaman. Alokasi anggaran P2BN wajar ditingkatkan setiap tahunnya, karena P2BN direalisasikan untuk program yang bersingungan langsung dengan usaha-usaha ekonomi masyarakat. Lalu program revitalisasi pasar dan pemberdayaan pedagang bakulan di pasar-pasar nagari. Dan memang pada dua tahun terakhir, Pemkab Pasaman lebih fokus memberdayakan fungsi pasar sebagai ajang putaran ekonomi masyarakatnya. Selain memanfaatkan program P2BN untuk pemugaran pasar dari tahun 2011 lalu, tahun ini Pasaman menggenjot pembangunan pasar nagarinya secara besar-besaran. Sedikitnya ada enam pasar yang dibangun tahun ini, dengan pendanaan dari pemerintah pusat, propinsi dan dari APBD Pasaman. Totalnya mencapai Rp.18,6 milyar, sebut Kadis Perindagkop Pasaman, H. Asnil, M. SE,MM. Sementara pedagang kecil,yang beketergantungan dengan rentenir selama ini, juga dielus dengan bantuan modal minimal Rp50 juta per-pasar untuk seluruh pasar di kabupaten Pasaman. Dengan bantuan tersebut, pedagang bakulan tidak lagi manyalang pitih pakai bunga kepada rentenir.