Pulang Basamo Wariskan Budaya Minangkabau

id Pulang Basamo Wariskan Budaya Minangkabau

Lubukbusung, (Antara Sumbar) - Pulang Basamo sudah menjadi tradisi perantau Minang sejak dahulu kala. Kegiatan itu mengandung arti positif, baik bagi warga dikampung halaman, maupun bagi perantau itu sendiri. Banyak arti bagi perantau. Dengan pulang basamo mereka dapat berkumpul dengan sanak famili dikampung halaman. Disisi lain mereka juga bisa bernostalgia dan bagurau dengan kawan semasa muda remaja. Menurut Bupati Agam H. Indra Catri Dt. Malako Nan Putiah, banyak manfaatnya bagi perantau pulang ke kampung halaman saat Idul Fitri. Kegiatan dimaksud sangat berguna untuk memperkenalkan keluarga, istri terutama anak-anak kepada kehidupan alam Minangkabau dengan segenap aspeknya. Makanya bupati menyebutnya, pulang basamo merupakan salah satu upaya mewariskan adat dan budaya Minang kepada generasi yang lahir dan besar diperantauan. Disisi lain, menurutnya pula aktivitas tersebut juga mempererat silaturahmi secara umum antara rantau dan kampung. Anak-anak yang lahir diperantauan akan mengenal karib kerabatnya dikampung halaman. Mereka juga mengenal kampung asal orangtua mereka. Dengan demikian akan tumbuh rasa cinta kampung halaman. Pulang ke kampung halaman bagi perantau juga sebagai bukti kalau mereka telah berhasil di perantauan. Setidaknya, mereka mampu memboyong keluarga ke kampung halaman. Bagi anak Minang itu sebuah kebanggaan. Kepulangan mereka memang sangat dinanti-nantikan karibkerabat mereka dikampung halaman. Banyak faktor yang mendorong warga dikampung halaman menantikan kepulangan para perantau. Salah satunya adalah mengharapkan dukungan moril dan material untuk pembangunan kampung halaman. Selama ini sudah terbukti, banyak buah pemikiran yang bernas terbit dari perantau. Mereka memiliki ide yang mungkin diperoleh dari jauah jalan banyak diliek. Mereka telah banyak belajar dari alam, sesuai dengan falsafah adat Minangkabau Alam Takambang Jadi Guru. Makanya tidak heran bila mereka memiliki banyak buah pikir,yang bisa digunakan untuk membangun kampung halaman. (ari)