KOMISI B DPRD PASAMN BARAT KUNJUNGI KABUPATEN BOGOR PELAJARI PENGELOLAAN KOPERASI DAN BPHTB

id KOMISI B DPRD PASAMN BARAT KUNJUNGI KABUPATEN BOGOR PELAJARI PENGELOLAAN KOPERASI DAN BPHTB

KOMISI B DPRD PASAMN BARAT KUNJUNGI KABUPATEN BOGOR PELAJARI PENGELOLAAN KOPERASI DAN BPHTB

Ketua DPRD Antonius saat berdiskusi dengan Pemerintah Kota Bekasi dalam suatu kunjungan

Dalam rangka meningkatkan kinerja, DPRD Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terus berupaya meningkatkan berbagai macam Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur segala aspek di daeah itu. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan Kunjungan Kerja (Kunker) ke Kabupaten Bogor Pada Kamis, 27 Juni 2012. Kunker yang diadakan tidak sekedar Kunker biasa tetapi Kunker yang diadakan bertujuan untuk belajar ke suatu daerah yang sudah maju dan memiliki Perda yang jelas yang nantinya bisa diterapkan di Pasaman Barat. Kunjungan yang diadakan oleh Komisi B diketuai oleh Ir. H.M Suhardi Hasibuan, MM disambut oleh Bupati Kabupaten Bogor yang diwakili Asisten Pemerintahan Drs. Roni Sukmana, MSi dan didampingi seluruh SKPD, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Kominfo dan Sekretariat Bagian Umum. Dalam pertemuan itu dibahas materi tentang Koperasi, UKM dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Hal itu sesuai dengan kondisi Pasaman Barat yang menjadi kabupaten korerasi di Sumbar. Jangan bayangkan Kunker yang kami lakukan hanya sekedar pergi rekreasi tetapi Kunker yang dilakukan sudah direncanakan dan membuat tema Kunker yang akan dipelajari. Dengan harapan Kunker itu akan memberikan kontribusi bagi kita dalam rangka membangun daerah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,kata Ketua Ketua Komisi B, Ir. H.M Suhardi Hasibuan, MM . Dalam pertemuan itu, diperoleh informasi yang sangat penting tentang Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor yang memiliki luas 3.342 Km2 dengan ketinggian 800-1500 meter di atas permukaan laut. Jumlah penduduknya sekitar 4.316.236 jiwa dengan 40 kecamatan dan 426 kelurahan. Kabupaten Bogor memiliki APBD sekitar Rp3,7 Triliun dengan pendapatan asli daerah (PAD) Rp900 miliar dengan anggota DPRD sebanyak 50 orang dengan tujuh fraksi. Kalau melihat daerahnya dengan APBD dan PAD yang begitu tinggi maka kita harus bisa belajar karena pengelolaan koperasinya sangat bagus,ujar Hamsuardi Hasibuan. Salah satu strategi Kabupaten Bogor dalam meningkatkan PADnya adalah dengan menghidupkan ekonomi local dengan penyerapan tenaga kerja yang ada. Sehingga laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor tahun 2011 meningkat mencapai 6 persen. Dengan realisasi anggaran bidang ekonomi Rp188.683.592.157. Pola pembinaan koperasi dilakukan melalui dinas terkait dengan mendatangkan tenaga ahli dari daerah lain serta pemodal dengan menerapkan suku bunga yang rendah. Contohnya dengan mengembangkan usaha sepatu local sehingga mampu menyerap tenaga kerja yang ada. Sedangkan pemasukan dari BPHTB di Kabupaten Bogor masih dinilai kurang karena permasalahan di daerah itu tentang industry yang manajemennya saja yang berubah. Namun, telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang BPHTB nomor 15 tahun 2010. Pembinaan koperasi dan BPHTB di Kabupaten Bogor perlu kita contoh dan bagaimana kita menerapkan nantinya di Pasaman Barat. Potensi koperasi sangat tinggi dalam upaya peningkatan PAD daerah,katanya. Setelah pertemuan, dilanjutkan dengan kunjungan ke kantor Dispenda untuk melihat pengelolaan PBB dan sosialisasi BPHTB di daerah itu. Komisi B yang berkunjung ke Kabupaten Bogor adalah Hamsuardi Hasibuan, Wakil Ketua DPRD, Daliyus K, dengan anggota Adiatra, Lily Syukri, Pasrial St Mudo, Anwir Dt Bandaro, Dasril, M Nasir, Mai Irwan, M. Dalisman, Desmawati, Suyono dan Sukoco. Dengan pendamping Drs. Fakhri dan Zikri, SH. Kunker ini sangat penting artinya bagi Pasaman Barat nantinya karena dengan adanya kunjungan ke Kabupaten Bogor maka kita bisa menerapkannya di Pasaman Barat. Ranperda itu nantinya akan dibahas dan ditetapkan menjadi Perda,kata anggota DPRD lainnya, Lili Syukri menambahkan. (ALTAS MAULANA)