LPDB-KUMKM Jadi "Holding" Dana Bergulir

id LPDB-KUMKM Jadi "Holding" Dana Bergulir

Denpasar, (Antara) - Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Koperasi dan UKM akan dijadikan "holding" (perusahaan induk) dana bergulir dari Badan Layanan Umum (BLU) sejenis yang ada di delapan kementerian/lembaga. "Saat ini kajian terus dilakukan untuk menjadikan LPDB sebagai holding, bahkan secara informal sebenarnya sudah mulai terbentuk," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Kemas Danial di Denpasar, Selasa. Nantinya, holding tersebut akan berbentuk semacam badan yang bertanggung jawab langsung terhadap presiden. Dari 8 BLU sejenis yang menyalurkan dana bergulir, LPDB kata Kemas dinilai sebagai BLU terbaik sehingga layak menjadi perusahaan induk untuk usaha sejenis. "Di delapan kementerian yang menyalurkan dana seperti ini, LPDB dipandang terbaik jadi akan dijadikan holding dan LPDB sebagai leader," katanya. Kemas mengatakan, belum lama ini Menteri Keuangan menginginkan sebelum LPDB dibentuk menjadi badan maka sebaiknya dibentuk holding terlebih dahulu. "Oleh karena itu, penyalurannya dihentikan sementara untuk mengkaji tata cara, skim penyaluran, dan target penyalurannya. Jangan sampai terjadi duplikasi," katanya. Sampai saat ini, BLU dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang sudah dalam tahap bergabung dengan LPDB-KUMKM. Dalam waktu dekat, pihaknya akan membangun sistem satu pintu agar tidak terjadi duplikasi penyaluran dana bergulir antar-BLU. "Dengan diholding jadi satu pintu maka duplikasi tidak akan terjadi lagi, kami sudah berkoordinasi dengan BLU lain," katanya. Targetnya awal 2016, holding dana bergulir sudah terbentuk dan beroperasi. Pihaknya memperkirakan dana kelolaan akan mencapai Rp15 triliun jika holding tersebut terbentuk sehingga tidak perlu lagi penyuntikan APBN. Pernyataan itu sekaligus membantah kabar yang berkembang dalam beberapa waktu terakhir soal penghentian penyaluran dana bergulir karena tingkat kredit bermasalah yang tinggi. "Tidak benar, kolektibilitas kami masih di bawah 2 persen. Jadi itu tidak benar, justru dihentikan sementara untuk bisa dioptimalkan dan dibesarkan," katanya. (*/sun)