BBM Naik, UKM Padang Panjang Kurangi Produksi

id BBM Naik, UKM Padang Panjang Kurangi Produksi

BBM Naik, UKM Padang Panjang Kurangi Produksi

Pelaku UKM

Padang Panjang, (Antara) - Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumbar), mengurangi produksi untuk menyiasati beban oprasional sebagai dampak dari kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. "Kami terpaksa mengurangi produksi untuk sementara, mengingat harga bahan baku beranjak naik," kata salah seorang pengrajin sepatu di Kota Padang Panjang Pardi di Padang Panjang, Kamis. Dia mengatakan, kenaikan harga BBM bersubsidi cukup mempengaruhi produksi usaha yang ditekuninya. "Ini merupakan kondisi yang terparah selama saya menekuni usaha sepatu di Padang Panjang ini sejak beberapa tahun terakhir," katanya. Pengurangan produksi, terangnya, juga berimbas kepada pendapatan dan tenaga kerja yang diperkejakannya selama ini. "Tenaga kerja untuk sementara kami berhentikan, mengingat pesanan menurun," kata Pardi yang memiliki tiga orang tenaga kerja ini. Pardi mengaku memproduksi sepatu dan sandal sebanyak 15 sampai 20 kodi seminggu, namun untuk saat ini produksinya terpaksa dikurangi. "Produksi berkurang, karena permintaan konsumen juga menurun, dan bahkan sampai tidak ada beberapa minggu terakhir," ujarnya. Dia mengatakan, untuk memproduksi sepatu atupun sandal saat ini tergantung dari jumlah pesanan konsumen. Hal itu dilakukan untuk menyiasati modal usaha yang kurang. "Sekarang kami produksi tergantung ada atau tidaknya pesanan dari konsumen," katanya. Meski harga bahan baku pembuat sepatu sudah mengalami kenaikan pasca kenaikan harga BBM bersubsidi, namun pelaku usaha di kota perlintasan itu mengaku tidak bisa menaikan harga produk yang dihasilkannya itu. "Kami tidak bisa menaikan harga, para konsumen UKM pada umumnya adalah masyarakat kelas menengah ke bawah. Selain itu harga dipasaran juga belum stabil," jelasnya. Pemerintah Kota (Pemkot) Padang Panjang mengharapkan pelaku UKM di daerah itu tetap bertahan meski kondisi saat ini sangat berpengaruh terhadap pendapatan. "Dari pemerintah kota mengharapkan pelaku usaha agar bersabar dulu menjelang harga di pasaran stabil, pasca kenaikan harga BBM. Mudah-mudahan bisa pulih dalam waktu dekat ini dan pelaku usaha bisa berinovasi dalam berproduksi kembali seperti semula," harap Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi. Dari segi pembinaan UKM, kata dia, pemkot melalui Dinas terkait sudah melakukannya sejak beberapa tahun terkahir. "UKM selalu menjadi perhatian pemerintah. Pembinaan sudah dilakukan oleh Dinas Kopersi UMKM Perindustrian dan Perdagangan," katanya. (*/ben/jno)