47 Ibu dan Anak di Kota Jambi Idap HIV/AIDS

id 47 Ibu dan Anak di Kota Jambi Idap HIV/AIDS

47 Ibu dan Anak di Kota Jambi Idap HIV/AIDS

Stop penyebaran HIV/AIDS. (ANTARA)

Jambi, (ANTARA) - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jambi, Erwan Mujio mengatakan, sebanyak 35 orang ibu rumah tangga (IRT) dan 12 orang anak di kota itu mengidap HIV/AIDS sepanjang 2012 ini. Data tersebut berdasarkan rekapitulasi dari berbagai Voluntary Counselling and Testing (VCT) yang tersebar di lima puskesmas dan klinik lainnya di Kota Jambi. Menurut Erwan di Jambi, Kamis, angka tersebut meningkat dari tahun lalu yang mencatat jumlah penderita sebanyak 10 orang dari kaum ibu dan 3 orang anak-anak. Sebenarnya, jumlah penderita HIV/AIDS dari golongan ibu dan anak di Jambi bisa lebih tinggi dari angka tersebut, sebab berdasarkan teori gunung es, jika jumlah penderita HIV/AIDS dari jenis kelamin laki-laki banyak, maka jumlah ibu dan anak yang tertular juga sangat akan sangat tinggi. "Dari 557 orang penderita HIV/AIDS di Kota Jambi yang ditemukan sejak 1999 lalu, dominannya adalah laki-laki dewasa dengan usia di atas 25 tahun. Dan mereka ini potensial sebagai penyebar virus mematikan ini kepada istri-istrinya," kata Erwan. Salah satu penyebab masih minimnya jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Jambi yang dapat diketahui dari golongan IRT dan anak, adalah ketidaktahuan mereka dan rasa malu untuk memeriksakan diri, jika diketahui suami mereka telah tertular virus tersebut. Aktivis Kesehatan, dari Lembaga SIKOK Jambi, Sumi, mengatakan, budaya patriarki masih sangat kuat mengakar dalam kehidupan bermasyarakat di daerah itu. "Akibatnya, perempuan selalu menjadi korban dari budaya tersebut, dan parahnya ditambah ketidakmengertian mereka atas penyebab dan bagaimana cara pencegahan tertular dari penyakit itu," katanya. Menurut Sumi, saat ini pihaknya tengah gencar melakukan sosialisasi, pengetahuan dan bimbingan terhadap ibu dan anak-anak tentang apa dan bagaimana HIV/AIDS itu. Dengan pengetahuan yang mereka miliki, setidaknya anak-anak dan kaum ibu dapat mengantispasi diri mereka dari penyebaran virus ini baik dari hubungan sexual dalam rumah tangga, maupun dari pertemanan yang beresiko (narkoba), katanya. "Tidak ada cara lain untuk mengurangi laju penyebaran virus ini dalam masyarakat, terutama golongan ibu dan anak, yakni membekali mereka dengan pengetahuan tentang HIV/AIDS, dan bagaimana cara pencegahannya. Jika sudah paham, mereka dapat mengkomunikasikan soal itu kepada suami-suami mereka, sehingga mereka dapat berbicara soal pengamanannnya dan pencegahnnya,"" ucapnya. (*/jno)