Presiden Minta Pemaparan Rencana Besar Pembangunan Infrastruktur

id Presiden Minta Pemaparan Rencana Besar Pembangunan Infrastruktur

Jakarta, (Antara) - Presiden Joko Widodo meminta berbagai pihak terkait dapat memaparkan rencana besar pembangunan infrastruktur yang telah banyak dibahas Jokowi dengan beragam pemimpin negara lain dari APEC hingga G20. "Berkaitan dengan rencana besar pembangunan infrastruktur mungkin nanti bisa dipaparkan oleh para menteri atau dirut-dirut BUMN," kata Presiden saat membuka Sidang Kabinet Paripurna Diperluas yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Senin. Menurut dia, dalam sidang kabinet tersebut juga dipaparkan hal lain antara lain terkait dengan subsidi BBM, persiapan pembangunan nasional "one stop service" serta evaluasi mengenai pelaksanaan Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar. Sebelumnya, Presiden mengatakan pembangunan infrastruktur menjadi topik pembicaraan dalam pertemuan bilateral antara dirinya dengan pemimpin empat negara di sela-sela pertemuan puncak Forum Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Beijing, Tiongkok, Senin (10/11). Keempat pemimpin negara APEC tersebut adalah Presiden Tiongkok Xi Jinping, Presiden Rusia Vladimir Putin, Perdana Menteri Jepang Sinzho Abe dan Presiden Korea Park Gyeun-hye. "Itu (infrastruktur) yang terus akan kita kejar nantinya di tingkat menteri. Karena pembahasan teknis masih kita dorong ke sana, tapi paling tidak, terutama Presiden Xi (Tiongkok), PM Abe (Jepang), Presiden Park (Korsel), juga dengan Presiden Putin (Rusia), kita akan dorong agar pembangunan infrastruktur kita bisa lebih cepat karena itu yang menggerakan ekonomi," kata Presiden kepada wartawan. Presiden menambahkan, terutama untuk infrastruktur pelabuhan, rel kereta api untuk distribusi logitik dan pembangkit tenaga listrik. Sebanyak tujuh bank multilateral (Bank Dunia, IMF, Bank Pembangunan Asia, Bank Pembangunan Afrika, Bank Rekonstruksi dan Pembangunan Eropa, Bank Investasi Eropa, dan Bank Inter-Amerika) juga telah menyatakan infrastruktur mengatasi kemiskinan. Siaran pers bersama tujuh bank multilateral menyebutkan, infrastruktur adalah kunci untuk mengatasi kemiskinan dan mempromosikan pertumbuhan yang inklusif. Berbagai bank multilateral itu menyebutkan, infrastruktur membantu memperbaiki akses kepada layanan dasar, khususnya kepada masyarakat miskin, serta menghubungkan produsen kepada pasar ekonomi global. Selain itu, infrastruktur yang berfungsi dengan baik juga esensial dalam mengatasi hambatan pertumbuhan sekaligus memberdayakan sektor swasta di negara-negara berkembang. (*/sun)