PBB Soroti Ancaman Penyakit Tak Menular Saat Hari Diabetes Dunia

id PBB Soroti Ancaman Penyakit Tak Menular Saat Hari Diabetes Dunia

PBB, New York, (Antara/Xinhua-OANA) - Saat dunia berusaha menanggulangi penyakit menular yang mematikan seperti virus Ebola, Hari Diabetes Dunia menjadi pengingat bahwa penyakit tak menular menimbulkan ancaman yang bahkan lebih besar bagi kesehatan manusia. "Marilah kita menjadikan Hari Diabetes Dunia berarti dengan berkomitmen pada mempraktekkan kehidupan sehat pada diri kita dan membuatnya jadi mungkin buat yang lain untuk melakukan yang sama," kata Ban di dalam pesan pada Hari itu, yang diperingati setiap tahun pada 14 tahun. Hari Diabetes Dunia tahun ini dipusatkan pada makan yang sehat sebagai komponen penting guna mencegah dan merawat diabetes. Ban menyeru semua pemerintah serta sektor swasta dan masyarakat sipil agar "bersatu dalam menghasilkan dan memproduksi lebih banyak makanan yang sejalan dengan makanan yang sehat yang bisa diperoleh, didapat dan tersedia buat semua orang". Ada banyak cara yang layak dan bernilai efektif untuk menangani diabetes dan penyakit lain yang tak menular, kata Ban, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi. Ia menambahkan orang dapat secara mencolok mengurangi resiko mereka terserang diabetes dan menangani gejala penyakit tersebut dengan memantau tekanan darah, meningkatkan pola makanan dan berolahraga. Diabetes, yang terjadi ketika pankreas tak memproduksi cukup insulin, atau ketika tubuh tak bisa secara efektif memanfaatkan insulin yang diproduksinya, telah menjadi salah satu penyebab utama kematian pradini dan kematian di kebanyakan engara, terutama melalui meningkatnya resiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Menurut statistik PBB, rata-rata 350 juta orang saat ini menderita diabetes, dan jumlah itu diperkirakan berlipat antara 2005 dan 2030. Hari Diabetes Dunia, yang dimulai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Federasi Diabetes Internasional, dimaksudkan untuk memperingati kelahiran Frederick Banting --yang, bersama dengan Charles Best-- menjadi penggerak ditemukannya insulin, obat penyelamat nyawa bagi pasien diabetes. (*/sun)