LIPI Anugrahi 18 Mendali kepada Inovator Muda

id LIPI Anugrahi 18 Mendali kepada Inovator Muda

Jakarta, (Antara) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menganugrahi 18 mendali emas, perak dan perunggu kepada invator-inovator muda Indonesia, karena memiliki hasil ide yang kreatif terbaik. "Inovator yang mendapat penghargaan medali ini, merupakan hasil ide kreatif terbaik dari para remaja yang harus terus diapresiasi dan didukung sehingga mereka lebih percaya untuk mengembangkan hasil temuannya," kata Kepala LIPI Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain di Jakarta, Minggu. Pada kompetisi "International Exhibition for Young Inventors" (IEYI) ke-10 tahun, LIPI juga mengelar Kompetisi Ilmiah yaitu Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan "National Young Inventor Awards" (NYIA) di Gedung SMESCO Convention Center pada tanggal 30 Oktober hingga 1 November 2014. Ajang tersebut menampilkan sebanyak 202 invensi yang terdiri dari 142 invensi peserta internasional dan 60 invensi peserta nasional. "Semangat berinovasi dan rasa ingin tahu mereka harus terus dikembangkan, walaupun masih sederhana. Semangat untuk menjawab persoalan di sekitar dengan cara sederhana itulah yang harus dipertahankan," kata Iskandar. Pada kompetisi NYIA sebanyak lima pemenang meraih penghargaan mendali emas, perak, perunggu dan dua pemenang special award. LKIR Bidang IPA sebanyak tiga pemenang, LKIR Bidang IPSK sebanyak tiga pemenang, LKIR Bidang IPT sebanyak tiga pemenang, dan LKIR Bidang Kependudukan sebanyak tiga pemenang. Pada inovator muda Indonesia yang meraih mendali tersebut, diantaranya pemenang kompetisi NYIA yaitu Syarif Muhammad Nur Taufiq dan Nurul Anisa dari SMA Negeri 4 Pontianak, pemenang pertama dengan hasil temuan lensa kontak bagi penderita buta warna parsial merah dan hijau. Selanjutnya, Yusril Anwar dan Dyhan Ramadhan dari SMA Muhammadiyah 2, pemenang kedua dengan hasil temuan ASYVO Tech Home (Android System and Voice Recognition), Hanif Faalih Wienico Kusuma dan Akmal Kholid Farhan dari SMA IT Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, pemenang ketiga, hasil temuan Ikat Pinggang Sistem Ekolokasi Portabel Ber-Output Getaran Sebagai Alat Bantu Jalan Penyandang Tuna Netra, Baskara dari SMA Pangudi Luhur Van Lith, penghargaan kKhusus NYIA, hasil temuan Jingkaton, Nabella Permatasari dan Aska Nurdiana dari SMA Negeri 1 Kendal, meraih penghargaan khusus NYIA ke-7 Tahun 2014, hasil temuan Steco Phila Pendeteksi Belatung dalam Buah. Peraih mendali emas LKIR bidang kependudukan diraih Ave Rahman dan Reza Aulia Akbar dari SMAN 1 Yogyakarta, bidang ilmu pengetahuan teknik diraih Regia Puspitasari dan Audie Rahmani Awali dari SMAN 10 Malang, peraih emas di bidang ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan oleh Ni Nyoman Oktaria Asmarani dan Ni Nyoman Shinta Prasista Sari dari SMAN 3 Denpasar dan peraih emas di bidang ilmu pengetahuan alam diraih Luca Cada Lora dan Galih Ramadhan dari SMAN 01 Surakarta. Iskandar Zulkarnain mengatakan, animo kaum muda untuk berinovasi dengan memanfaatkan iptek perlu terus dipacu ke depannya. Apalagi untuk para remaja Indonesia berkompetisi di tingkat internasional perlu lebih ditingkatkan. "Kompetisi dalam skala global adalah langkah untuk membangun rasa percaya diri dan rasa ingin tahu para remaja. Sehingga, mereka akan lebih maju lagi dalam berinovasi," ujarnya. (*/jno)