Perkelahian Antar Warga Dua Orang Luka Berat

id Perkelahian Antar Warga Dua Orang Luka Berat

Perkelahian Antar Warga Dua Orang Luka Berat

Simpang Ampek, (Antara) - Perkelahian antar warga di Nagari Rabijonggor Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) kembali terjadi. Akibatnya, dua orang mengalami luka bacok, satu orang diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit M Djamil Padang pada Kamis (16/10) dinihari. Tidak terima keluarganya dianiaya, ratusan warga langsung menyerang rumah yang diduga pelaku dan merusak rumah semi permanen tersebut. Informasi yang dihimpun dilapangan, peristiwa pembacokan itu terjadi pada Rabu (15/10) sekitar pukul 18.30 WIB. Pelaku, "A" ( 18) dan "Y" ( 31) mendatangi kedua korban Edi Candra (40), Sunardi (40) sambil membawa parang di sebuah warung di Rabbi Jonggor. Saat itu terjadi perdebatan sengit antara pelaku dengan korban. Entah apa pemicunya, pelaku langsung membacok kedua korban di bagian kepala dan tangan. "Informasinya memang begitu adanya, akibatnya Edi Candra (40) mengalami luka cukup serius di bagian kepala dan tangan sehingga dirujuk ke RS M Djamil Padang. Sedangkan Sunardi (40) juga mengalami luka namun tetap dirawat di Puskesmas di Gunung Tuleh,"kata Kapolres Pasbar, AKBP Sofyan Hidayat melalui Wakapolres, Kompol Erlis dan KBO Reskrim, Ipda, Syafri Munir di Simpang Ampek, Kamis. Ia mengatakan setelah membacok korban, pelaku langsung melarikan diri meninggalkan rumahnya. Saat itulah, ratusan warga menyerang rumah pelaku dan merusak rumah dan isinya. Mendapat informasi itu, jajaran Polres Pasaman Barat, bersama Polsek Gunung Tuleh melakukan pengejaran terhadap pelaku dari pukul 20.00 WIB. Pengejaran terhadap pelaku cukup sulit karena saat itu kondisinya gelap gulita dan jalan tanah berlumpur. Namun berkat kegigihan anggota kepolisian yang dipimpin Wakapolres, Kompol Erlis bersama Kasat Intelkam, AKP Muzhendra dan KBO Reskrim, Ipda Syafri Munir terus melakukan pengejaran menggunakan lampu penerang seadanya. "Sekitar 15 kilometer tepatnya di Bukik Melintang Kecamatan Sungai Aua akhirnya lima orang yang diduga pelaku berhasil diamankan,"katanya. Saat itu petugas melihat kelima pelaku sedang berada dijalan kebun yang ada dilokasi itu sambil memegang parang. Tanpa adanya perlawanan dari kelimanya pelaku berhasil diamankan dan dibawa ke Mapolres Pasaman Barat pemeriksaan lebih jauh. "Saat penangkapan, pelaku tidak melawan dan tidak berupaya melarikan diri karena diduga sudah kelelehan berjalan cukup jauh dari tempat lokasi kejadian,"jelasnya. Pihaknya menduga perkelahian terjadi diakibatkan oleh dendam lama. Namum, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan lebih jauh dan apa pemicu kasus tersebut. "Untuk sementara diduga pelaku pembacokan hanya dua orang yakni "A" dan "Y". Sedangkan tiga orang lagi "S", "W" dan "S" hanya ikut-ikutan lari karena takut dikeroyok massa,"kata KBO Reskrim, Ipda Syafri Munir. Meskipun demikian pihaknya terus melakukan pemeriksaan lebih jauh terhadap pelaku yang diamankan. Selain itu juga akan memeriksa saksi-saksi lainnya. Sementara itu, situasi di tempat kejadian peristiwa sudah mulai kondusif. Gerombolan massa sudah membubarkan diri dan rumah pelaku di police line oleh pihak kepolisian. Meskipun demikian, Polres Pasaman Barat tetap menurunkan sekitar 30 orang petugas untuk berjaga-jaga di tempat kejadian mengantisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kita mengharapkan masyarakat dapat tenang dan akan memproses kejadian ini seadil-adilnya. Untuk sementara warga yang diamankan masih terus diperiksa,"tegasnya. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan empat buah parang dan satu buah cerurit. Pihaknya masih memeriksa apakah parang dan cerurit itu yang digunakan untuk membacok korban. "Kita masih mendalami dan kepastiannya tentu setelah pelaku dan korbak diperiksa dan dimintai keterangannya,"sebutnya. Sementara itu, salah satu keluarga korban, Koten (52) mengatakan kondisi korban Edi Candra (40) cukup memprihatinkan. Dua bacokan di bagian kepala cukup serius dan pergelangan tangan kiri korban nyaris putus. "Korban tidak sadarkan diri sejak terjadi pembacokan karena mengalami pendarahan cukup serius. Namun pada Kamis (16/10) siang korban sudah mulai sadarkan diri," katanya. (*/alt)