Warga Rambah Suaka Margasatwa Rimbang Baling

id Warga Rambah Suaka Margasatwa Rimbang Baling

Pekanbaru, (Antara) - Satuan Polisi Kehutanan Reaksi Cepat (SPORC) bersama petugas Balai Besar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Wilayah I dan rombongan WWF memergoki sejumlah oknum masyarakat merambah di dalam kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (13/10). Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Riau Bintang Hutajulu, Rabu mengatakan, berdasarkan pengakuan salah seorang oknum perambah berinisial S yang ditemui di lokasi, dia bersama tiga orang lainnya dibayar oleh pengusaha daerah tersebut hanya untuk melakukan penanaman pohon sawit. Sedangkan pembukaan lahan seluas empat hektare (ha) dengan alat berat di tepian Sungai Tapi yang hanya beberapa ratus meter dari patok batas Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling dilakukan orang lain. Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Riau Bintang Hutajulu memastikan aktivitas perambah tersebut berada di dalam kawasan suaka margasatwa. "Kita akan proses temuan perambahan tadi. Investigasi dulu, soalnya mereka mengaku cuma dibayar buat tanam sawit. Cepat sekali perambahannya," ujar dia. Menurut dia, ancaman perambahan kawasan Suaka Margasatwa Rimbang Baling lebih banyak dari pembukaan lahan untuk perkebunan ketimbang perburuan liar. Potensi lain yang mengancam adalah rencana pembangunan jalan sepanjang 38 kilometer (km) yang melintas di dalam kawasan menuju beberapa desa dalam kawasan. Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah I Rengat dari Balai Besar Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau Johny Lagawurin mengatakan perambah yang memasuki kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling rata-rata memang orang-orang bayaran, bukan warga masyarakat yang memang tinggal di sekitar atau dalam kawasan. Direktur Program Sumatera dan Kalimantan WWF-Indonesia, Anwar Purwoto mengatakan kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling yang memiliki luas areal 136.000 ha merupakan salah satu kawasan konservasi Harimau sumatera alami yang harus dipertahankan dunia. "Tidak banyak daerah seperti ini di dunia, Rimbang Baling habitat penting bagi harimau. Karena itu upaya melakukan konservasi dilakukan sekuat tenaga," ujar dia. (*/sun)