Sinta Nuriyah: Fasilitas Umum Kaum Disabilitas Memprihatinkan

id Sinta Nuriyah: Fasilitas Umum Kaum Disabilitas Memprihatinkan

Jakarta, (Antara) - Istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah menilai kondisi fasilitas umum untuk kaum disabilitas atau penyandang cacat yang ada saat ini sangat memprihatinkan. "Saya kira belum ada fasilitas yang memadai kok, makanya ketika saya dan Gus Dur buatkan waktu itu, lalu sekarang banyak yang hilang, saya itu sampai menangis," katanya pada Diskusi Publik "Implementasi Regulasi Fasilitas Ifrastruktur Publik yang Ramah Bagi Penyandang Disabilitas", di Jakarta, Sabtu. Ia menuturkan kurannya empati dari masyarakat yang tidak menyandang kelainan fisik menjadi salah satu sebab kurangnya fasilitas publik untuk kaum disabilitas di Indonesia. "Waktu itu, kami bersusah payah membangungnya dengan segala macam cara dan usaha. Tapi tahu-tahu kita lihat sekarang, hilang semua. Ternyata mental orang Indonesia saja yang belum siap. Belum bisa menghargai keberadan kaum disabilitas," katanya. Menurut dia, salah satu upaya pemerintah untuk memperhatikan fasilitas publik dimasa pemerintahan Gus Dur adalah diselenggarakannya Gerakan Aksesibilitas Umum Nasional (GAUN) pada tahun 2000. "Gerakan itu kita mulai dari Stasiun Kereta Api Gambir. Waktu itu di sana dibuatkan fasilitas berupa tempat parkir khusus kaum disable, loket karcis, telepon, kamar mandi bahkan hingga lift ke atas menuju keretanya," katanya. Namun, lanjut dia, saat ini fasilitas khusus untuk kaum disabilitas tersebut sudah tidak ada lagi. "Bahkan saya lihat, kamar mandi yang dulunya untuk kaum disabilitas itu sekarang malah dijadikan kamar mandi. Miris saya melihatnya," kata dia. Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintahan yang baru nanti yakni Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dapat memperhatikan kaum disabilitas terutama fasilitas untuk mereka. "Itu yang harus kita lakukan sekarang, yakni memberikan edukasi, kemudian penyadaran kepada masyarakat yang bukan kaum disable agar memiliki mental menghargai kaum disabel itu," katanya. (*/sun)