SLB Center Payakumbuh Produksi Bahan Ajar Braille

id SLB Center Payakumbuh Produksi Bahan Ajar Braille

Payakumbuh, (Antara) - Sekolah Luar Biasa (SLB) Center Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar) menjadi satu-satunya institusi pendidikan yang memproduksi bahan ajar Braille bagi penyandang tunanetra di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Bahan ajar itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh Hasan Basri, diproduksi berdasarkan permintaan yang masuk. Kita memang satu-satunya daerah yang memiliki alat untuk mencetak bahan ajar Braille ini dan bisa melayani permintaan hingga ke Kalimantan, kata Hasan Basri di Payakumbuh, Kamis. Dia mengatakan, alat memproduksi bahan ajar Braille itu merupakan bantuan yang diterima oleh Kota Payakumbuh dari pemerintah pusat. Alat tersebut telah dioperasikan dengan baik. Menurut dia, Payakumbuh memang memiliki komitmen yang tinggi terhadap pendidikan, termasuk Pendidikan Inklusif yang memandang pendidikan harus sama antara siswa normal dan siswa yang memiliki kebutuhan khusus. Kita telah memulai gerakan pemerataan pendidikan antara siswa normal dan penyandang disabilitas sejak tahun 2000 lalu. Secara bertahap gerakan tersebut mendapat tanggapan positif dari Pemkot Payakumbuh hingga tahun 2012 terbentuk kelompok kerja pendidikan inklusif di Payakumbuh, kata dia. Kota Payakumbuh menurut dia, sering dijadikan tempat kunjungan berbagai pihak dalam rangka melihat dari dekat implementasi Pendidikan Ingklusi di sekolah-sekolah model. Kita pernah menerima kunjungan dari Kementerian Pendidikan Pakistan, Dinas Pendidikan Yogyakarta, Delegasi dari Afganistan dan beberapa kabupaten kota lainnya di Indonesia,kata Hasan Basri. Sebelumnya, Wakil Mentri Pendidikan Musliar Kasim saat deklarasi Sumatera Barat sebagai Provinsi Pendidikan Inklusif di Padang mengatakan, Sumatera Barat harus menjadi yang terdepan dalam pelaksanaan pendidikan inklusif di Indonesia, karena meskipun secara provinsi baru dideklarasikan, namun sejumlah kota di Sumbar telah sejak lama merintis pendidikan inklusif ini seperti Kota Payakumbuh. Payakumbuh bahkan memiliki alat pencetak bahan ajar Braille yang digunakan oleh anak-anak berkebutuhan khusus di Sumatera dan Kalimantan. Alat itu tidak dimiliki oleh semua daerah, kata dia. Dia berharap, ke depan semua sekolah tidak saja di Sumatera Barat, tetapi juga di Indonesia bisa mengimplementasikan pendidikan inklusif.(**/mko)