Pengurangan Utang Luar Negeri Indonesia Belum Optimal

id Pengurangan Utang Luar Negeri Indonesia Belum Optimal

Jakarta, (Antara) - Usaha untuk mengurangi utang luar negeri Indonesia belum secara optimal dilakukan pemerintah dan saat ini pemerintah belum serius meminimalisir utang luar negeri, kata pengamat ekonomi dari Koalisi Anti Utang Dani Setiawan. di Jakarta, Selasa. Utang luar negeri Indonesia pada akhir Juni 2014 sebesar 284,9 miliar dolar meningkat 8,6 miliar dolar ASS atau 3,1 persen dibanding jumlah utang yang tercatat pada akhir kuartal I-2014 sebesar 276,3 miliar dolar, kata Dani di Jakarta, Selasa. Hal ini disebabkan adanya peningkatan kepemilikan nonresiden atas surat utang yang diterbitkan baik oleh sektor swasta maupun sektor publik. Menurut Dani, usaha pemerintah untuk melakukan pengurangan utang luar negeri sudah menjadi program Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak periode pertamanya terpilih pada 2004. Salah satu strategi pemerintahan SBY pada saat itu adalah membayar utang luar negeri lebih besar daripada penarikan utang baru dari asing. Namun, kebijakan tersebut dinilainya masih sulit dilakukan apabila pemerintah tak membangun sejumlah sektor yang dapat meningkatkan devisa Indonesia. Dani menuturkan bahwa peningkatan utang luar negeri Indonesia juga diakibatkan situasi ekonomi global yang tak stabil. Ketidakstabilan kondisi ekonomi ini membuat nilai tukar rupiah menjadi menurun, sehingga terjadi peningkatan nominal utang luar negeri Indonesia. "Sebaiknya pemerintah mendatang bersiap dengan usaha pengurangan utang luar negeri Indonesia yang lebih efektif," ujar Dani. (*/sun)