DPRD Siap Gunakan APBD Selesaikan Huntap Mentawai

id DPRD Siap Gunakan APBD Selesaikan Huntap Mentawai

Padang, (Antara) - DPRD Kabupten Kepulauan Mentawai siap menganggarkan dana APBD untuk percepatan pembangunan hunian tetap (huntap) dan pemulihan ekonomi korban tsunami 10 Oktober 2010. "DPRD bakal mendukung anggaran kebencanaan termasuk percepatan penyelesaian huntap masyarakat. Kalau di tingkat nasional susah, maka kami akan gunakan APBD Mentawai," ujar Wakil Ketua Sementara DPRD Kabupten Kepulauan Mentawai, Kortanius Sabeleake di Padang, Jumat. Ia menyebutkan selain lambatnya penyelesaian huntap, hingga saat ini pemulihan ekonomi masyarakat belum tersentuh sama sekali. "Biasanya ada anggaran bencana atau anggaran tak terduga dalam APBD Mentawai. Kami tidak tahu sekarang. Kami akan lihat ke depan karena biaya tak terduga ini harus dianggarkan. Yang jelas di tingkat DPRD Mentawai mendukung percepatan penyelesaian huntap dan pemulihan ekonomi," terang politisi Partai Golkar tersebut. Ia menjelaskan dewan masih memiliki keterbatasan wewenang terutama dalam melakukan hal-hal yang berhubungan dengan anggaran karena belum ditetapkannya pimpinan definitif. "Pimpinan definitif sudah diteapkan dalam rapat paripuna pada Kamis (25/9) dan sudah disampaikan kepada bupati melalui surat untuk diteruskan kepada gubernur. Kami berharap gubernur segera menandatangani Surat Keputusan (SK) pengangkatan, sehingga kami bisa cepat melakukan tugas," katanya. Sejak 2012, pembangunan hunian tetap bagi korban tsunami di Kepulauan Mentawai masih belum rampung. Total bangunan huntap tersebut sebanyak 2.072 unit terdiri atas 523 unit di Pagai Utara / Sikakap, 936 unit di Pagai Selatan dan 613 unit di Sipora Selatan. Hingga Agustus 2014, salah satu kendala lamabatnya pembangunan huntap ini karena tidak tersedianya kayu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sumbar sebelumnya menyatakan total kebutuhan kayu untuk 2.072 unit huntap di Mentawai mencapai 11.600 kubik. Sampai sekarang, Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) sebagai pihak penyedia kayu baru berhasil merealisasikan 720 kubik di Pagai Utara. Untuk memenuhi kebutuhan kayu itu, Primkopad juga akan memberdayakan masyarakat dalam hal pengolehan kayu. "Primkopad akan menebang kayu bulat, lalu diberdayakan masyarakat (mengolah), dan kemudian dibayar," jelasnya. (*/jno)