"Geopark Merangin" Gagal Jadi Warisan Dunia

id "Geopark Merangin" Gagal Jadi Warisan Dunia

Jambi, (Antara) - "Geopark Merangin" yang berlokasi di Kabupaten Merangin, Provinai Jambi gagal diakui sebagai warisan dunia dari Unesco. Akibat kegagalan ini, kalangan masyarakat menilai Pemkab Merangin lalai untuk mengolah geopark tersebut, padahal Pemkab sudah melakukan persiapan selama lima tahun, namun tidak mampu mengubah keadaan. Tokoh masyarakat Merangin, Masduki, Kamis mengatakan, dengan waktu persiapan yang cukup lama, seharusnya Pemkab mampu mengubah keadaan geopark sehingga bisa diakui oleh Unesco. "Tapi nyatanya, Unesco malah memberikan waktu tambahan selama tiga tahun kepada Pemkab Merangin agar mempersiapkannya lagi, padahal waktu persiapan sudah cukup lama," katanya. Inti dari permasalahan ini disebabkan banyak pejabat yang enggan proaktif dalam melihat peluang ini, seperti akses jalan dan promosi ke tingkat nasional, sehingga Geopark Merangin hanya dikenal sebatas masyarakat Provinsi Jambi saja. "Coba kita mampu mengundang para turis-turis lokal seperti dari Jawa, Sulawesi, Kalimantan untuk bisa datang ke sini, kemungkinan besar peluang itu bisa kita dapat," ujarnya. Untuk mengantisipasi kedatangan tim tiga tahun lagi, Pemkab Merangin berencana akan membangun Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Geopark, namun pembentukan UPTD ini dininiali akan sia-sia, karena belajar dari pengalaman, ketika dibentuk suatu UPTD banyak yang tidak maksimal. "Lebih baik, Pemkab lebih fokus kepada infrastruktur dan pembentukan kelembagaan yang matang, saya rasa usahanya bisa lebih maksimal daripada pembentukan UPTD, karena UPTD di Merangin banyak yang tidak jalan," kata Masduki. Terkait hal itu, Sekda Kabupaten Merangin Sibawaihi mengatakan, Pemkab Merangin akan mampu mengubah ini semua, sehingga tiga tahun mendatang Unesco bakal mengakui "Geopark Merangin" sebagai salah satu warisan dunia. Ia juga mengungkapkan saat ini pihaknya tengah fokus untuk membenahi infrastruktur, promosi dan kelembagaan geopark. Pihaknya tetap bersikukuh untuk membentuk UPTD geopark agar ada instansi yang benar-benar fokus menangani geopark berusia jutaan tahun itu. "Insya Allah, setelah pak Bupati pulang dari haji nanti kita akan langsung melantik Kepala UPTD geopark dan kita akan meningkatkan lagi promosi geopark ini. Setelah itu infrastruktur dan kelembagaannya. Saya yakin Pemkab akan mampu mengubah ini semua," katanya. Dengan kegagalan ini, Unesco kembali memberi waktu tiga tahun kepada Pemkab Merangin untuk mempersiapkan geopark agar mendapatkan pengakuan dari dunia, Unesco menilai masih banyak kekurangan dari segala lini. (*/jno)