Kemdikbud Bantu Payakumbuh Bangun SLB Centre

id Kemdikbud Bantu Payakumbuh Bangun SLB Centre

Payakumbuh, (Antara) - Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh mendapatkan bantuan anggaran dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI sebesar Rp1,1 miliar untuk membangun gedung utama SLB Centre di Kelurahan Balai Betung, Payakumbuh Utara. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Payakumbuh, Hasan Basri di Payakumbuh, Rabu, mengatakan anggaran tersebut belum mencukupi untuk menyelesaikan pembangunan gedung SLB center tersebut. Namun pemerintah pusat sudah memberi sinyal untuk memberikan bantuan tambahan tahun depan. Ia mengatakan meski belum akan bisa merampungkan gedung tersebut, namun pelaksanaan pembangunan akan tetap dimulai tahun ini. "Peletakan batu pertama gedung SLB Centre itu telah dilakukan Wali kota (Wako) Payakumbuh Riza Falepi dan Kepala SLB Centre Payakumbuh Dewi Marza di lokasi SLB Centre, Senin (28/9)," katanya. Dalam kesempatan itu, tambahnya, Wako Riza Falepi meminta agar pekerjaan sekolah ini dikawal secara ketat, agar menjadi percontohan di tingkat nasional. Peletakan batu pertama SLB Centre ini disaksikan sejumlah pejabat di jajaran Dikdis, orang tua wali murid dan pelajar atau anak berkebutuhan khusus serta rekanan pelaksana. Ia mengatakan sesuai perencanaan gedung utama SLB Centre ini akan menelan biaya Rp4 miliar lebih. Bangunan tersebut berdiri di atas lahan lebih kurang 2 hektar. Ia menyebutkan akses jalan dari jala utama ke lokasi sekitar 200 meter saat ini masih belum diaspal beton. Dia berharap, jalan tersebut akan menjadi prioritas Pemerintah Kota (Pemkot) Payakumbuh tahun 2015. Rekanan pelaksana, Wendra Yunaldi mengatakan pekerjaan tahap awal dengan anggaran Rp1,1 miliar itu akan dikebut dan dijadwalkan rampung sebelum tahun anggaran berakhir. Sementara itu, Kepala SLB Centre Payakumbuh, Dewi Marza mengatakan SLB yang dipimpinnya, melayani anak berkebutuhan Khusus baik yang berada di SLB sendiri maupun yang belajar di sekolah-sekolah reguler penyelenggara pendidikan khusus. Bentuk pelayanan yang diberikan adalah dalam bentuk mengirim guru kunjung ke sekolah-sekolah inklusi tersebut sebagai guru pembimbing khusus. Kebutuhan bahan ajar seperti buku-buku braille diproduksi di SLB Center dan kemudian disalurkan kepada ABK yang ada di sekolah inklusi. Produksi buku-buku braille dikerjakan oleh guru-guru sesuai dengan pesanan. (*/mko)