Ketangkasan Prajurit Semarakkan Festival Kue Bulan Tiongkok

id Ketangkasan Prajurit Semarakkan Festival Kue Bulan Tiongkok

Beijing, (Antara) - Ketangkasan prajurit Kompi Zeni Komando Daerah Militer Nanjing hingga pesta kembang api serta sajian budaya menyemarakkan perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur di Tiongkok, atau di Indonesia lebih populer dengan frasa "Festival Kue Bulan". Adu ketangkasan antarprajurit seperti membuka lima botol dalam satu menit menggunakan alat yang tidak biasa, mengendarai mobil crane di jalur berpenghalang secara zigzag, hingga ketangkasan menyajikan kue bulan ditampilkan di Markas Kodam Nanjing, Tiongkok, demikian media setempat melaporkan, Senin. Sementara itu, dari Shanghai dilaporkan perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur dimeriahkan dengan pesta kembang api dan peragaan busana tradisional beberapa daerah di Tiongkok. Pesta kembang api salah satunya digelar di pusat wisata the Bund di jantung kota Shanghai. Hal serupa juga diadakan di Beijing. Festival menyambut datangnya musim gugur atau Festival Kue Bulan jatuh pada hari ke-15 bulan kedelapan menurut penanggalan Tiongkok, yang jatuh pada hari Senin (8/9). Saat itu adalah masa posisi bulan paling dekat dengan bumi, berdampingan dengan batas langit dan bersinar kemerahan, melambangkan bersatunya antara pria (matahari) dan perempuan (bulan), seperti Yin dan Yang dalam tradisi Tiongkok. Tradisi Kue Bulan pertama kali muncul pada masa dinasti Xia dan Dinasti Shang. Ini adalah tradisi ritual masyarakat Tiongkok kuno. Namun, perayaan tradisi tersebut baru populer ketika masa Dinasti Tang. Ritual tersebut berasal dari latar belakang pertanian Tiongkok. Dalam ritual tersebut, petani memohon pada Dewa Bumi agar diberi musim yang baik. Di akhir masa panen yang bertepatan sekitar pertengahan bulan ke-8 (imlek), para petani akan mengadakan ritual pemujaan terhadap dewa yang telah memberikan hasil panen yang berlimpah sebagai rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada Dewa. Terkait dengan perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur tersebut, Pemerintah menetapkannya sebagai libur nasional selama tiga hari sejak Sabtu (6/8). Libur nasional diisi antara lain dengan mengunjungi keluarga di kampung halaman, kerabat, dan rekan untuk berkumpul bersama menikmati serta berbagi kue bulan sekaligus terangnya bulan purnama. Di Indonesia perayaan Festival Kue Bulan mulai dikenal sejak pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid. (*/sun)