Menteri Pertanian Jerman Tolak Pemusnahan Makanan di Tengah Embargo Rusia

id Menteri Pertanian Jerman Tolak Pemusnahan Makanan di Tengah Embargo Rusia

Berlin, (Antara/Xinhua-OANA) - Menteri Pertanian Jerman Christian Schmidt, Selasa (2/9), mengatakan dalam satu pertemuan dengan timpalannya dari Polandia dan Prancis bahwa ia menolak pemusnahan makanan akibat kesulitan penjualan. Schmidt pada Selasa bertemu dengan Menteri Pertanian Prancis Stephane Le Foll dan Menteri Polandia Marek Sawiki guna membahas dampak dan konsekuensi saat ini dari larangan impor Rusia atas produk pertanian negara Eropa. Buat Jerman, Schmidt mengatakan, "Embargo Rusia atas impor produk pertanian akan memiliki dampak nyata bagi produsen Jerman, tapi masih bisa ditangani." Pada 7 Agustus, Rusia mengumumkan satu larangan import produk makanan penting, termasuk ikan, dari Amerika Serikat, Uni Eropa, Norwegia, Kanada dan Australia sebagai reaksi atas sanksi Barat terhadap negeri itu sehubungan dengan peristiwa yang terjadi di Ukraina. "Harus menjadi sasaran kami untuk memperkecil bahaya bagi rakyat yang terkena dampak dan pada saat yang sama mengembangkan pasar baru serta wilayah penjualan baru, sehingga resiko pasar dapat ditekan dengan lebih baik pada masa depan," kata Schmidt, sebagimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Para pemimpin Uni Eropa (UE) pada Ahad pagi (31/8) memutuskan akan memberi Rusia waktu satu pekan untuk meredakan krisis di Ukraina, atau mereka akan menjatuhkan sanksi lebih keras atas Rusia, kata Presiden Dewan Eropa Herman Van Rompuy. "Dewan Eropa menyatakan lembaga itu siap melakukan tindakan lebih lanjut sehubungan dengan perkembangan situasi di lapangan dan meminta Komisi agar segera melakukan tindakan persiapan serta mengajukan rencana untuk dipertimbangkan dalam waktu satu pekan," kata Van Rompuy dalam taklimat setelah satu pertemuan puncka khusus di Brussels, Belgia. "Jika Rusia terus meningkatkan krisis di Ukraina, negara itu akan akan membayar harga tinggi," kata Presiden Komisi Eropa Jose Manual Barroso dalam taklimat yang sama. Dampak sanksi atas Rusia mulai dirasakan negara bekas Uni Sovyet tersebut. Satu pabrik terbesar pengolahan ikan di Kota Pelabuhan Murmansk di Rusia telah dipaksa menghentikan operasi baru-baru ini akibat sanksi yang baru dijatuhkan atas negeri itu. Mikhail Zub, Kepala Murmansky Rybokombinat, pada Selasa (2/9) mengatakan kepada media bahwa operasi di pabrik tersebut telah berhenti setelah pengiriman ikan dari Norwegia dihentikan akibat sanksi. Perusahaan itu telah mengeluarkan petisi kepada Pemerintah Rusia untuk meminta bantuan dan akan mempertimbangkan tindakan hukum jika masalah tersebut tak diselesaikan tepat pada waktunya, kata Zub. Selain topik saat ini, ketiga menteri tersebut juga membahas pekerjaan lebih jauh mengenai masalah politik masa depan yang berkaitan dengan strategi Eropa 2020 dan tanggung jawab atas Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) bagi pembangunan Eropa. Schmidt memuji strategis Eropa 2020 sebagai "strategi pertumbuhan yang ambisius". (*/jno)