Kapolda: Aceh Daerah Transit Narkoba Internasional

id Kapolda: Aceh Daerah Transit Narkoba Internasional

Banda Aceh, (Antara) - Kapolda Aceh Irjen Pol Husein Hamidi menyatakan, saat ini Aceh menjadi daerah transit atau tempat persinggahan jaringan narkoba internasional masuk ke Indonesia. "Narkoba internasional ini masuk ke Aceh sebelum barang haram ini diedarkan di provinsi lainnya di Indonesia," ungkap Kapolda Aceh Husein Hamidi di Banda Aceh, Kamis. Kapolda menyebutkan, narkoba luar negeri yang masuk Indonesia melalui Aceh ini umumnya sabu-sabu. Narkoba ini dipasok lewat jalur laut masuk ke pelabuhan-pelabuhan kecil. Menurut dia, jadinya Aceh sebagai daerah transit narkoba internasional bisa dilihat dari sejumlah pengungkapan. Banyak di antaranya, narkoba yang dominan sabu-sabu yang ditangkap polisi berasal dari Malaysia. "Kami mengajak seluruh komponen masyarakat mengantisipasi masuknya obat terlarang dari luar negeri ini," ungkap jenderal berbintang dua ini. Selain daerah transit, kata dia, Aceh juga merupakan produsen ganja terbanyak di Asia Tenggara. Banyak yang tertarik mengedarkan ganja Aceh ini ke daerah lain. "Di hutan-hutan Aceh, mulai Aceh Besar, Aceh Utara, dan lainnya tumbuh ganja. Ganja ini tumbuh dengan mudah karena kesuburan tanahnya serta iklim dan geografi alamnya yang mendukung," kata dia. Dulu, sebut Kapolda, ganja Aceh digunakan sebagai penyedap makanan. Namun, kini dijadikan bahan untuk meracuni generasi muda, sehingga harus dibasmi. Menyangkut dengan peredaran narkoba di Aceh, Irjen Pol Husein Hamidi mengaku prihatin. Narkoba tidak hanya beredar di perkotaan, tetapi sudah merambah ke pedesaan. "Bahkan, narkoba sudah dikonsumsi anak-anak SMP. Begitu juga aparatur negara dan penegak hukum, ikut-ikutan juga menjadi pemakai narkoba, Jika ini dibiarkan, bagaimana masa depan Aceh, pasti. Kalau begini, Aceh pasti hancur," kata Irjen Pol Husein Hamidi. (*/jno)