Pemerintah Jauhkan Petani Jagung dari Tengkulak

id Pemerintah Jauhkan Petani Jagung dari Tengkulak

Pemerintah Jauhkan Petani Jagung dari Tengkulak

Ilustrasi. (Antara)

Padang Aro, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan terus berupaya menjauhkan para petani jagung dari ketergantungan terhadap tengkulak yang selama ini banyak di daerah itu. Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan Solok Selatan Yul Amri didampingi Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan Zamzami, di Padang Aro, Selasa, mengatakan dengan banyaknya tengkulak yang menguasai petani maka akan merugikan masyarakat karena harga jualnya akan kurang dari harga pasaran. "Sekarang kita membagikan bibit secara gratis kepada kelompok tani jagung serta bantuan lainnya untuk menghilangkan ketergantungan petani terhadap tengkulak," katanya. Bantuan bibit tersebut, katanya, berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan bagi petani yang menggunakan bantuan tersebut harus mengembalikannya setelah panen agar dananya tidak hilang begitu saja. Uang pembelian bibit, imbuhnya, tidak dikembalikan kepada pemerintah daerah melainkan dikirim kembali kedalam rekening kelompok. Apabila ingin mengambilnya kembali harus ada rekomendasi dari dinas terkait. Dia mengungkapkan, di Solok Selatan sekarang terdapat 20 kelompok tani jagung. Mereka dibantu oleh pemerintah pusat sebesar Rp7.210.000 perkelompok. Selama ini, imbuhnya, para petani jagung kebanyakan mengambil bibit serta pupuk dari tengkulak dengan konsekuensi hasilnya dijual kepada mereka dengan harga yang kurang dari harga pasaran. Sekarang dengan adanya bantuan bibit, katanya, maka petani tidak lagi tergantung dengan tengkulak. Mereka juga bisa menjualnya sendiri kepada pedagang dengan harga sesuai pasaran. Dia menyebutkan, pemerintah daerah pada 2013 sudah membagikan tiga ton lebih bibit jagung pada kelompok tani. Sedangkan pada 2014 masih ada 1 ton lebih bibit jagung yang siap dibagikan pada kelompok tani. Dia mengatakan, produksi jagung di Solok Selatan rata-rata 8 ton setiap hektare satu kali panen. "Untuk wilayah potensial jagung hanya di Kecamatan Sangir dan sekarang wilayah yang sudah ditanami seluas 2.000 hektare dalam satu tahun," katanya. Dia menambahkan, untuk lebih mempermudah kerja petani jagung pemerintah daerah juga sudah membagikan tiga unit mesin pengering serta 11 unit mesin rontok atau pipil kepada kelompok tani. (*/rik)