Hasil Getah Karet Berkurang Diduga Akibat Seismik

Jambi, (Antara) - Aktivitas seismik diduga telah menyebabkan hasil getah karet warga dua desa di Kecamatan Mestong, yakni Desa Sungai Landai dan Desa KM13 mulai berkurang. Kondisi in i diperparah lagi dengan belum stabilnya harga karet saat ini, sehingga membuat warga dua desa ini berencana melaporkan hal tersebut. Hendri, warga Desa Sungai Landai, Senin menyebutkan, akibat dari seismik (aktivitas peledakan untuk mencari titik-titik sumber minyak) memang tidak dirasakan langsung, namun dampaknya terhadap tanaman karet mulai terganggu. Hasil panen yang biasa dirasakan warga kini berkurang drastis dan getah karet seperti enggan keluar. "Memang dari petugas sesmik mengganti kerugian apabila rumah retak, namun akibat yang ditimbulkan pada tanaman tidak disebutkan," kata Hendri. Ia mengatakan, warga sudah mulai kesal dan dalam waktu dekat akan mendatangi pihak yang berkompeten untuk melaporkan masalah ini. "Bagaimana tidak kesal, sebab jika hasil getah karet kami menurun otomatis pendapatan kami juga menurun," katanya. Menurut pakar tumbuhan Ir Ranto Hutagalung ketika dikonfirmasi mengatakan, jika ada ledakan di kedalaman tanah di sekitar tanaman rakyat, mau tidak mau pasti berefek negatif dan menggangu proses akar dalam menyerap makanan. "Seismik yang melakukan pencarian minyak dengan melakukan ledakan antara lima sampai sepuluh meter, dipastikan akan merusak akar karena getarannya akan menggeser akar tanaman," katanya. Jika tanam tersebut berupa buah-buahan maka buah yang dihasilkan akan berkurang, kalau karet tentu saja hasil getah karetnya berkurang. Sementara itu, Kepala Desa Sungai Landai Mujiono ketika dikonfirmasi via ponsel mengaku belum mendapat laporan terkait berkurangnya hasil getah karet warganya. Namun dia beralasan, saat ini memang kondisi tumbuhan karet sedang mangalami musim rontok. "Akibat musim rontok, getah karet tentu saja berkurang. Kalau berkurangnya getah karet akibat seismik, saya belum mendapat laporan," kata Kades. (*/jno)