Warga Pekanbaru Tak Ingin Lebaran "Dikepung" Asap

id Warga Pekanbaru Tak Ingin Lebaran "Dikepung" Asap

Pekanbaru, (Antara) - Sejumlah warga mengeluhkan asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang dalam beberapa hari terakhir mulai menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, dan meminta pemerintah segera bertindak cepat agar kebakaran bisa ditanggulangi sebelum Idul Fitri 1435 H. "Asap mulai terasa pada malam hari, rasanya buat napas sesak. Tak bisa dibayangkan kalau Lebaran nanti asap makin pekat," kata warga Pekanbaru, Oki Suliswanto (27), Rabu. Ia mengatakan, alat indikasi pencemaran udara (ISPU) yang berada pusat kota juga menunjukkan ada penurunan kualitas udara dari level "Baik" ke "Sedang". "Ketika makan sahur asap terasa masuk ke dalam rumah, buat kita tak nyaman beribadah puasa," keluhnya. Seorang warga lainnya, Riana Handayani (30), berharap ada ketegasan dari pemerintah untuk menghentikan kebakaran menyebar lebih parah. Ia mengatakan, masyarakat Riau khususnya di Pekanbaru tentu tidak ingin ketika merayakan Idul Fitri tahun ini dalam "kepungan" polusi asap. "Apabila pemerintah membiarkan ini kebakaran makin parah, ini tanda bahwa pemerintah lemah untuk melindungi warganya. Kuncinya ketegasan, tegakan aturan supaya orang kapok membakar lahan lagi," ujarnya. Satelit Terra dan Aqua mendeteksi sebanyak 286 titik panas atau "hotspot" tersebar di Pulau Sumatera dan Provinsi Riau menjadi penyumbang terbanyak dengan 160 titik, yang menandakan kebakaran lahan dan hutan masih menjadi masalah krusial jelang Lebaran. Data "hotspot" itu merupakan pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang terbaru tanggal 23 Juli 2014 pukul 05.00 WIB. Jumlah titik panas mengingat dibandingkan pantauan satelit pada Selasa malam (22/7) yang mendeteksi ada 153 titik di Riau. Daerah terbanyak "hotspot" adalah Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), dengan 94 titik. Kemudian Kabupaten Bengkalis ada delapan titik panas, Pelalawan 16 titik, Indragiri Hulu 12 titik, Kota Dumai 9 titik, Kuantan Singingi tujuh titik, Rokan Hulu enam titik, Indragiri Hilir empat titik, serta Kampar dan Siak masing-masing dua titik. Sebelumnya, Kapolda Riau Brigjen Pol Condro Kirono mengatakan sebanyak 100 personel Brimob Polda Riau dikerahkan untuk memadamkan dengan segera kebakaran di Rokan Hilir. Polda Riau menargetkan pemadaman akan kelar sebelum Idul Fitri. Namun, apabila kebakaran tak bisa ditanggulangi segera, maka operasi pemadaman bisa jadi berlangsung sampai lebaran. "Kalau memang sampai Lebaran masih ada api, anggota kita tetap berada di lokasi untuk melakukan pemadaman. Ya berlebaran di lokasi kebakaran lahanlah," kata tegasnya. (*/jno)