Gubernur: Hipmi Sumbar Jangan Terpecah Pasca Musda

id Gubernur: Hipmi Sumbar Jangan Terpecah Pasca Musda

Padang, (Antara) - Gubernur Irwan Prayitno mengingatkan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sumatera Barat jangan sampai terpecah pasca pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) XI yang sekaligus suksesi pemilihan ketua umum periode 2014-2019. "Setelah terpilih Ketua Umum HIPMI yang baru, jangan sampai anggota terpecah belah karena proses suksesi kepemimpinan, tapi harus semakin solid dan padu untuk membangun organisasi ke depan," katanya seusai membuka Musda HIPMI Sumbar di Padang, Rabu. Menurut Gubernur, peran pengusaha dan termasuk harapan terhadap pengusaha muda Sumbar tentu cukup besar karena setiap daerah tak akan pernah berkembang tanpa pergerakan ekonomi yang dilakoni pengusaha. Justru itu, Hipmi Sumbar terus berkembang sehingga dapat membantu daerah dalam melakukan pergerakan perekonomian, makanya pengusaha muda harus menambah kegiatan usaha di luar pengadaan barang dan jasa dari pemerintah. Dalam penambahaan usaha diharapkan ke swasta seperti jadi produsen yang bergerak di hulu, pengolahan di bidang industri sumber daya alam, dan di sektor perdagangan seperti distributor serta pengembangan produk olahan yang cakupannya cukup luas, katanya. Ia mengatakan, apabila pengusaha Sumbar terus mengembangan usaha sehingga semakin nampak bantuannya terhadap daerah, artinya pengusaha muda semakin lebih pada investasi. Menyinggung dukungan pemerintah daerah dalam mendorong tumbuhnya pengusaha dan kewirausahaan, gubernur menanggapi, sudah ada program pemerintah daerah dan termasuk memberikan kemudahan dalam pengandaan barang dan jasa dengan sistem pelayanan online. Ketua Kadin Sumbar Asnawi Bahar mengatakan, peserta yang hadir dalam Musda Himpi merupakan cikal bakal pengusaha di Sumbar, bahkan diharapkan pada tingkat nasional. Kadin terus turut mendorong agar organisasi kader itu tetap eksis dan mampu menjadi pengusaha yang tangguh dan mampu mengembangkan usaha secara baik, katanya. "Manfaatkan organisasi Himpi untuk turus berlatih berorganisasi supaya mapan dalam pengembangan usaha. Jumlah pengusaha di Indonesia baru sekitar 0,2 persen dan pertumbuhannya masih jauh dari harapan, maka peluang ini harus diambil," katanya. Ketua BPD Himpi Sumbar Buchari Bachter mengajak pengurus periode mendatang tetap kompak dalam membangun organisasi, serta harus perkuat jaringan baik tingkat lokal, nasional dan internasional. Ia mengajak pengusaha muda yang ada di kabupaten dan kota harus lebih pro aktif melakukan berbagai pendekatan ke elemen masyarakat, termasuk tokoh ada sehingga dapat mendukung kelancaran usaha ke depannya. "Kita sebagai pengusaha harus respon juga dengan informasi dan perkembangan yang terjadi pada lingkungan. Himpi diharapkan dapat menjadi motivator untuk masa akan datang terhadap pengusaha pemula," katanya. BPP Hipmi Pusat yang diwakili Bendahara Umum Bayu Priawan Djokosoetono mengatakan perlu terus dikembangkan program Himpi Perguruan Tinggi, yang merupakan kader masa mendatang. Salah satu program Hipmi mengubah paradigma mahasiswa bahwa berusaha/wirausahawan bukan suatu pekerjaan pilihan, tapi sebagai pekerjaan utama dalam menjalankan hidupnya, sehingga orientasinya bukan selalu menjadi PNS, katanya. "Hingga kini jumlah sudah ratusah perguruan tinggi yang ada Hipmi dengan organisasi yang independen, para pengusaha muda hanya sebagai mentornya dalam mendorong sengat berwirausaha tersebut," kata Bayu.(sa/jno)