Pekerja Bagasi Bandara Kopenhagen Kembali Bekerja

id Pekerja Bagasi Bandara Kopenhagen Kembali Bekerja

Kopenhagen, (Antara/Xinhua-OANA) - Pekerja bagasi buat Scandinavian Airlines, atau SAS, di Bandar Udara Kastrup di Ibu Kota Denmark, Kopenhagen, kembali bekerja setelah sempat mogok sebentar pada Kamis (26/6) sehingga memaksa penerbangan dibatalkan atau ditunda. Seorang pekerja staf SAS, yang tak bersedia disebutkan jatidirinya, memberitahu Xinhua di bandar udara itu bahwa pemogokan sudah selesai. Bandar udara tersebut mengatakan dalam satu pernyataan yang disiarkan sekitar pukul 20.00 waktu setempat (Jumat, 01.00 WIB) di jejaringnya bahwa semua peswat yang ditangani oleh SAS terpengaruh oleh pemogokan itu. Menurut kantor berita Denmark, Ritzau, para pekerja dari SAS Ground Handling berkumpul sekitar pukul 18.30 waktu setempat (23.30 WIB) untuk membahas dihentikannya lima kesepakatan lokal oleh managemen SAS. Seorang pekerja yang berusia 61 tahun dan menangani bagasi mengatakan para pekerja di bandar udara harus menangani 15 sampai 17 ton barang setiap hari. Ia mengeluh bahwa kelebihan pekerjaan telah naik terus sejak ia mulai bekerja di bandar udara itu 25 tahun lalu. "Tapi jumlah orang yang menangani bagasi telah berkurang dari sebanyak 2.000 jadi sebanyak 700 saat ini," kata pekerja tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat siang. "Itu benar-benar pekerjaan yang berat." Bandar udara tersebut mengalami kekacauan akibat pemogokan itu; sebagian penumpang diterbangkan tanpa bagasi mereka. Satu pernyataan yang telah diubah oleh bandar udara tersebut mengatakan, "Penundaan dan pembatalan dipastikan bisa terjadi selama malam hari." Pemogokan itu dilancarkan saat negara Nordik tersebut bersiap menghadapi puncak liburan musim panas. Satu pasangan dari Arhus, kota terbesar kedua di Denmark, memberitahu Xinhua di satu metro di pusat kota bahwa mereka mulanya berencana mengunjungi Newcastle, Inggris, untuk liburan selama 12 hari. Tapi mereka dipaksa bermalam di satu hotel yang diatur oleh SAS di dekat bandar udara sebab pesawat mereka dibatalkan. "Itu kadangkala terjadi. Kami tidak terlalu mengkhawatirkan itu," kata sang istri, yang berusia 60-an tahun. "Kami akan bersantai dan menikmati liburan, tak peduli apakah itu di Kopenhagen atau di Newcastle," katanya. (*/WIJ)