Organisasi Perempuan Myanmar Serukan Perlindungan Hukum Buat Perempuan

id Organisasi Perempuan Myanmar Serukan Perlindungan Hukum Buat Perempuan

Yangon, (Antara/Xinhua-OANA) - Satu organisasi perempuan Myanmar telah menyerukan perlindungan hukum dan hak asasi buat perempuan, dan mendesak pemerintah agar menerapkan lebih banyak hukum untuk mendukung perempuan, demikian laporan media resmi pada Senin. Pelatih Akhara Women Team, yang menyatakan dalam perbincangan mengenai kekerasan terhadap perempuan di Yangon, mengatakan Myanmar termasuk di antara 10 negara teratas mengenai kekerasan seksual dalam indeks konflik 2013. Organisasi tersebut menyerukan dilancarkan tindakan untuk memerangi masalah itu termasuk hukuman penjara seumur hidup atau hukuman mati buat para pelanggarnya. "Namun pelecehan seksual, sebagai satu bentuk kendali dan kekuasaan di daerah yang dilanda konflik di negeri tersebut telah dibantah dan tak dibahas oleh para pejabat," kata pelatih organisasi itu, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin. Pelatih lain tim tersebut memperingatkan perdagangan seksual dan komentar yang bernada menghina yang dikeluarkan oleh "para komedian" di TV akan menambah parah masalah itu. Ia mendesak para artis dan sutradara film menghentikan penayangan iklan bir yang menampilkan perempuan dengan pakaian minim. GUna meningkatkan kesadaran dan membantuk korban, organisasi perempuan tersebut telah membuka kantornya bagi perbincangan mingguan dan menyebarkan informasi mengenai pelecehan seksual serta cara mempertahankan diri. Anggota organisasi itu memberi saran mengenai masalah yang dihadapi kaum perempuan. Organisasi perempuan tersebut juga membuka cabang di bangsal, desa dan sekolah untuk membantu korban. (*/sun)