Indonesia Peringati Hari Dunia Menentang Pekerja Anak

id Indonesia Peringati Hari Dunia Menentang Pekerja Anak

Bandarlampung, (Antara) - Organisasi Perburuhan Internasional (International Labour Organization/ILO), bekerjasama dengan Yayasan Sekar, akan menyelenggarakan kegiatan peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, di Rumah Belajar Penjaringan Jakarta. Kegiatan itu dengan mengusung tema "Memperluas Perlindungan Sosial untuk Memerangi Pekerja Anak" akan dilaksanakan Senin (23/6), kata Kepala Penasihat Teknis ILO-Jakarta untuk Program Pekerja Anak, Arum Ratnawati melalui penjelasan yang diterima di Bandarlampung, Minggu. Dia menjelaskan bahwa kegiatan pada peringatan Hari Menentang Pekerja Anak Dunia tahun ini terfokus pada peran penting perlindungan sosial dalam menghapuskan pekerja anak. "Kegiatan ini bekerjasama dengan Yayasan Sekar dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tentang program perlindungan sosial yang diperlukan serta menyerukan perluasan dan peningkatan upaya menanggulangi dan memerangi pekerja anak," kata Arum lagi. Rumah belajar anak tersebut dikembangkan melalui program pemerintah penarikan pekerja anak dalam rangka Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) yang merupakan salah satu program perlindungan sosial yang sedang berjalan. "Rumah belajar ini memberikan bantuan pendidikan bagi para pekerja anak sebelum mengarahkan mereka kepada program pendidikan formal dan non-formal yang tersedia, ujarnya lagi. Melalui Program PPA-PKH tersebut, Pemerintah Indonesia berencana menarik sekitar 16.000 pekerja anak pada 2014 dari sejumlah kabupaten dan kecamatan di seluruh Indonesia. Menurut Arum, Program PPA-PKH diselenggarakan sejak tahun 2008 sebagai bagian upaya Indonesia menghapuskan pekerja anak. Kegiatan ini akan ditutup dengan inaugurasi anak-anak tersebut, untuk menandai hari terakhir anak-anak tersebut berada di rumah belajar tersebut. Lebih dari 100 peserta akan menghadiri acara ini, termasuk anak-anak dan keluarga mereka, perwakilan pemerintah, pekerja anak, organisasi pengusaha, lembaga internasional dan nasional serta media massa. Menurut perkiraan global ILO terbaru, jumlah keseluruhan pekerja anak di seluruh dunia telah menurun dari 215 juta menjadi 168 juta anak antara tahun 2008 hingga 2012. Jumlah anak yang terlibat dalam pekerjaan berbahaya juga menurun dari 115 juta menjadi 85 juta anak. Sejak tahun 2000, pekerja anak menurun sebanyak satu pertiga dan terus mengalami penurunan hingga saat ini. ILO mendorong pihak pemerintah untuk meningkatkan upaya memperluas perlindungan sosial untuk mencegah anak-anak menjadi pekerja, demikian Arum Ratnawati. (*/jno)