Menilik Peluang Hidup di Amerika Melalui Green Card

id Menilik Peluang Hidup di Amerika Melalui Green Card

Padang, (Antara) - Hidup butuh perjuangan, perjuangan dilakukan untuk mengisi kehidupan. Kira-kira itulah yang menjadi cerminan dalam isi novel berjudul "Green Card", karya Dani Sirait. Di dalam karya tersebut dituliskan salah satu cerita perjuangan hidup yang tidak terbatas, hingga peluang tidak hanya dicari pada negara sendiri, namun sampai kepada negara yang memiliki julukan super power Amerika. "Di dalam novel Green Card, dikisahkan perjuangan seorang pemuda Indonesia yang berasal dari kecamatan kecil Sumatera Utara, mengejar sukses di Negara Amerika," kata penulis Novel Dani Sirait, saat melakukan bedah buku karyanya di Gremedia Padang, Minggu. Ia mengatakan, di dalam novel tersebut juga digambarkan banyak peluang pekerjaan yang bisa dimanfaatkan oleh warga negara Indonesia, dalam melanjutkan pejuangan hidup. Yang disebabkan adanya beberapa sikap anti oleh orang Amerika, sehingga bidang pekerjaan tersebut kosong. "Orang Amerika memiliki gengsi terhadap beberapa pekerjaan, seperti menjadi waiters di hotel, pelayan rumah makan, dan lainnya. Itu adalah peluang yang bisa dimanfaatkan dengan gaji yang mempuni," katanya. Peluang itulah, lanjutnya, yang diperjuangkan oleh Rafli, sebagai tokoh utama dalam novel yang diciptakannya. Saat ditanyai mengapa berjudul Green Card, mantan wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara mengatakan, Green Card yang jika dibawakan ke Indonesia adalah Kartu Tanda Penduduk (KTP), merupakan alat untuk memuluskan perjuangan hidup di Amerika. "Dalam catatan, beberapa orang dari berbagai negara yang merantau ke Amerika, melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan green card. Bahkan dengan menggunakan alasan-asalan yang ironis, di pengadilan Amerika," ujarnya. Sebahagian besar, katanya, mereka mengklaim jika dirinya adalah kaum minoritas dari negara asal masing-masing, sehingga datang ke Amerika. Alasan itu juga digunakan oleh perantau dari Indonesia. Menurut Dani, green card itu menjadi sangat penting setelah peristiwa terjadinya peristiwa 11 September 2001 di Amerika. Razia terhadap pendatang illegal semakin gencar dilakukan di seluruh negara bagian Amerika. Sedangkan kebanyakan warna negara Indonesia yang ada di Amerika datang melalui jalur illegal. Sehingga razia pendatang illegal menghadirkan keresahan tersendiri bagi WNI di Amerika, yang tidak memiliki green card. Karena tujuan untuk memenuhi mimpi dengan peluang besar yang ada di Amerika, secara otomatis terusik. Menurut Dani, karya novel yang dikeluarkannya itu adalah gabungan antara fakta dari pengalaman pribadi penulis di Amerika, dan fiksi. Sehinga cerita yang ada di dalam novel sesuai dengan kenyataan, dan dapat dijadikan sebagai dasar pemikiran bagi pembaca. Tidak terkecuali untuk pemerintah Indonesia. Dimana ia berharap, agar dijalin hubungan diplomatis yang lebih baik, demi tercapainya kesejahteraan bagi WNI yang berada di negara lain. Salah satunya Amerika. Karena, katanya, berbeda dengan tanah rantau yang kebanyakan menjadi tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Asia, Amerika bisa dikatan lebih baik. Baik dari segi penghasilan, maupun sikap yang ditunjukkan kepada para pekerja. "Di Amerika itu yang pertama jelas penghasilan lebih tinggi karena mata uang Dollar, dan aturan para pekerja tersebut juga diatur dengan jelas. Seperti jam kerja, dan hari libur, jika bekerja di luar jam kerja harus diberi honor lembur," ujarnya. Pada bagian lain, Dani mengatakan proses pembuatan novel itu dilakukannya selama tiga tahun, sebelum akhirnya diterbitkan oleh PT Gramedia Pusataka Utama. Saat ini, novel hasil pemikirannya tersebut bisa didapatkan di toko buku gramedia yang terdapat di daerah masing-masing, termasuk Gramedia Kota Padang. Setelah Kota Padang, ia merencanakan akan mengunjungi beberapa kota lainnya, seperti Jogjakarta, Bali, dan Makassar. (**/hul/WIJ)