Sawahlunto (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Riyanda Putra menegaskan bahwa penyelenggaraan event daerah tidak hanya berorientasi pada manfaat ekonomi, tetapi juga memiliki nilai sosial, edukatif, dan kultural yang penting bagi pembentukan karakter generasi muda serta penguatan kohesi sosial masyarakat.

"Event publik seperti festival budaya, pameran ekonomi kreatif, atau lomba komunitas menjadi sarana efektif memperkuat semangat gotong royong, kolaborasi lintas generasi, serta ekspresi kreativitas anak muda. Nilai-nilai inilah yang menjadi fondasi kemajuan daerah yang adaptif terhadap perubahan zaman," kata Wali Kota Riyanda Putra, di Sawahlunto, Rabu.

Ia menyebut event daerah bukan hanya tentang perputaran ekonomi, melainkan proses pembelajaran sosial yang menumbuhkan rasa percaya diri, tanggung jawab, dan kebanggaan terhadap daerah sendiri.

Wali kota menilai, melalui event daerah, masyarakat tidak hanya menjadi penonton tetapi ikut terlibat dalam proses kreatif yang menumbuhkan rasa memiliki terhadap kotanya. 

Pemerintah daerah mendorong agar setiap event menghadirkan manfaat berlapis, mulai dari peningkatan jejaring sosial antarwarga, pelestarian budaya lokal, hingga wadah pengembangan diri bagi pelajar dan pelaku UMKM muda.

“Dari sebuah festival atau lomba, anak-anak muda belajar mengelola kegiatan, berkomunikasi, dan memimpin. Hal-hal ini tak ternilai secara materi, tapi berdampak besar bagi pembentukan karakter mereka,” ujarnya.

Data Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Sawahlunto mencatat, tujuh event yang digelar sepanjang April hingga Agustus 2025 menghasilkan omzet Rp1,63 miliar, dengan kontribusi UMKM lokal sebesar Rp1,04 miliar. Meski nilai ekonominya signifikan, dia menilai bahwa dampak sosial dari kegiatan tersebut jauh lebih berharga karena mempererat relasi antarwarga serta memperkuat rasa solidaritas.

Lebih lanjut, Wali Kota menilai kolaborasi lintas komunitas dalam penyelenggaraan event menjadi simbol kematangan sosial masyarakat. Partisipasi aktif warga, pelaku seni, dan pelajar bukan hanya memeriahkan kegiatan, melainkan memperkuat jati diri Sawahlunto sebagai kota warisan dunia yang dinamis dan hidup.

Langkah tersebut juga sejalan dengan kebijakan nasional Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Kharisma Event Nusantara (KEN), yang menempatkan event daerah sebagai wahana memperkuat partisipasi publik berbasis budaya lokal.

Selain itu, arah kebijakan tersebut konsisten dengan visi Presiden Prabowo Subianto dalam Astacita, yang menekankan pembangunan manusia unggul, kolaboratif, dan berakar pada nilai budaya bangsa.

“Sawahlunto Maju bukan hanya soal pembangunan fisik, tapi tentang membangun masyarakat yang punya empati, kreativitas, dan semangat saling menguatkan,” katanya.


Pewarta : Yudha Ahada
Editor :
Copyright © ANTARA 2025