Bukittinggi (ANTARA) -
Ratusan warga di Desa Bukit Batabuah yang terdampak musibah banjir lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat diungsikan sementara ke lokasi aman dan membutuhkan bantuan logistik.
"Ada ratusan warga kami yang diungsikan dipusatkan di sekolah dasar di jarak aman. Logistik berupa makanan, selimut dan kebutuhan harian sangat diperlukan," kata Kepala Desa Bukit Batabuah, Kabupaten Agam, Firdaus, Minggu.
Ia menyebut ratusan rumah rusak dan puluhan hanyut terbawa arus akibat meluapnya aliran sungai yang berhulu langsung ke Gunung Marapi itu.
"Kejadian pada Sabtu (11/5) sekitar jam 22.00 WIB. Ini musibah serupa kali kedua setelah awal April lalu. Kami berharap bantuan semua pihak jangan sampai terjadi kali ketiga," kata Firdaus.
Menurutnya, hingga Minggu (12/5) pukul 11.00 WIB, terdata sebanyak delapan warga Bukit Batabuah yang dipastikan menjadi korban meninggal dunia.
"Dari delapan itu, sudah ada beberapa yang dikuburkan oleh warga langsung hari ini. Proses pencarian warga hilang juga masih dilakukan serta evakuasi," kata dia.
Selain rumah, kerugian lainnya adalah sawah dan ladang warga yang rusak total dihantam aliran air banjir bandang.
"Kerugiannya tiga kali lipat dibanding April lalu 25 hektare. Kami sayangkan salah satu penyebab terjadinya banjir ini belum teratasi, yaitu tiang penyangga jembatan," kata Firdaus.
Dari kondisi terkini di Bukit Batabuah, proses evakuasi dan pembersihan lahan terhenti karena adanya informasi banjir susulan dari puncak Gunung Marapi.
"Seluruh warga di titik lokasi kejadian diminta keluar. Area ini dikosongkan sementara karena curah hujan tinggi di puncak gunung. Kami tidak ingin mengambil resiko," kata Firdaus.