Solok (ANTARA) - Ribuan warga Kota Solok, Sumatera Barat (Sumbar), dan sekitarnya memenuhi seluruh sudut ruangan Masjid Agung Al Muhsinin mengikuti kajian bersama Ustadz Abdul Somad (UAS) dan Ustadz Jel Fatullah.
Kajian duha itu merupakan salah satu agenda pengajian dan pembekalan dalam kegiatan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) 2023 selama berada di Kota Beras Serambi Madinah itu.
UAS dalam tausiahnya di Solok, Minggu, memberikan lima pesan dan nasihat sebagai bekal bagi TNI, Polri, ASN, serta khususnya taruna Latsitardanus, dan masyarakat yang hadir mengikuti tausiah.
Pertama, meyakini pekerjaan kita adalah ibadah karena Allah (Lillah, Billah, dan Fillah) yaitu menjaga NKRI dan menjaga masyarakat dari perbuatan-perbuatan maksiat.
UAS menyampaikan dalam Islam setiap hembusan napas, ayunan tangan, dan langkah kaki, adalah ibadah.
“Wama kholaqtul jinna wal insa illa liya`budun (tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku)," ucap UAS.
Kedua, mental dan spiritual harus diisi hubungan yang kuat dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT), seperti kisah Jendral Sudirman yang berjuang mempertahankan NKRI wudunya tak pernah putus, zikirnya tak pernah berhenti, dan shalat tak pernah tinggal walau sedang diuji dengan sakit malaria ketika bergerilya melawan Belanda dan sekutunya.
Menurutnya, Indonesia merdeka karena para pejuang dan ulama membesarkan Allah SWT.
Ketiga, jadikan jabatan sebagai sarana amar ma’ruf nahi mungkar.
Keempat, perbanyak amalan karena dunia hanya tempat persinggahan, dan kelima, selalu berdoa meminta keselamatan kepada Allah SWT.
Menjelang masuknya waktu shalat dzuhur, setelah lebih kurang satu jam kajian berlangsung, kegiatan kajian duha ditutup dengan doa keselamatan yang dipimpin langsung oleh UAS.
Selain itu kajian ini juga diikuti oleh seluruh ASN dan pelajar serta masyarakat Kota Solok dan sekitarnya yang telah menantikan kedatangan UAS sejak pagi. Kedatangan UAS dan rombongan kali ini merupakan keempat kalinya di Masjid Agung Al Muhsinin Kota Solok.
Kajian diawali dengan pembacaan ayat suci Al Quran, setelah itu pembuka dari Ustadz Jel Fatullah yang menyampaikan bahwa untuk dapat mencapai predikat negeri yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, seluruh penduduk atau warganya hendaklah memiliki perilaku yang baik sehingga selalu mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Secara lebih luas, hal ini dapat terwujud apabila aparatur negeri tersebut saleh dan rakyatnya saleh, dimana kesalehan dan ketakwaan itu kewajiban yang diperintahkan Allah SWT.
“Setiap pemerintahan yang sukses itu pasti pemerintahannya saleh. Seperti pemerintahan Islam di masa Khalifah Umar Bin Khattab, Umar Bin Abdul Aziz, Harun Al Rasyid sangat kuat dan masyarakatnya sejahtera disebabkan semua aparatur negaranya saleh. Kalifah, tentara, polisi, dan rakyatnya saleh beriman dan bertakwa kepada Allah SWT,” kata UAS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UAS sampaikan 5 nasihat pada tausiah di Masjid Agung Al Muhsinin Solok