Painan, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat optimistis Pulau Simangki Gadang dan Simangki Ketek bisa jadi ikon wisata baru di Ranah Minang.
Bupati Rusma Yul Anwar di Painan, Jumat, menyampaikan optimisme itu sejalan dengan potensi keindahan alam bahari di sekelilingnya seperti pasir yang putih, perairan yang kebersihannya terjaga dan alam bawah lautnya yang memukau, sehingga layak untuk dikunjungi.
"Ini adalah daya tarik tersendiri tentunya. Hanya satu-satunya di Sumatera Barat dengan jumlah kunjungan yang terbatas dan pemesanan secara online," kata bupati saat peresmian di Painan.
Peresmian turut dihadiri Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar, Kapolres AKBP. Novianto Taryono, Dandim 0311 Letkol. Inf. Sunardi, Kajari Raymond Husdianto Sitohang, Pimpinan Cabang Bank Nagari Helfi Yanrika dan perwakilan Jasa Raharja.
Selain itu juga hadir Kepala Dinas Pariwisata Suhendri Zainal, Kepala Dinas Perdagangan Mimi Riarty Zainul, Staf Ahli Nuzirwan Nasir. Kabag Prokopim Votzil Yandrison, Kabid Pemuda dan Olahraga Gestrjoni dan Kabid Pariwisata Anton Mahendri.
Pulau Simangki Gadang dengan luas 1,6 Kilometer dan Simangki Ketek dengan luas lebih kurang 0,6 Kilometer merupakan dua diantara gugusan pulau kecil yang tersebar di sepanjang perairan Pesisir Selatan.
Ia masuk wilayah wilayah Kecamatan IV Jurai yang berjarak hanya lebih kurang 3 Kilometer atau sekitar 2,4 mil dari daratan Simangki diapit beberapa pulau lainnya seperti Pulau Aur Gadang, Aur Kecil dan Pulau Cingkuk.
Bupati melanjutkan agar pengelola harus mampu memberikan pelayanan yang baik pada wisatawan, sehingga target kunjungan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata dapat tercapai.
"Pengelola harus bia antisipasi seminimal mungkin terjadinya insiden bagi wisatawan," tegas bupati.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda dan Olahraga Suhendri Zainal menyampaikan saat ini Pulau Simangki telah dilengkapi dwngan sejumlah fasilitas seperti lima unit cotage
Kemudian kapal penyeberangan dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Untuk penyeberangan dan konsumsi pihaknya melibatkan pelaku usaha lokal, sehingga turut berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
Menurutnya Pulau Simangki layak dijadikan untuk beristirahat melepas lelah bagi kaum urban yang yang kesehariannya sibuk dengan rutinitas ibu kota, karena kapasitas pengunjung hanya ditetapkan 100 orang.
"Kami memang menyiapkan untuk wisatawan dari luar daerah, bahkan manca negara," sebutnya.
Ke depan pemerintah kabupaten terus melakukan pengembangan sarana dan prasarana Pulau Simangki. Bahkan menargetkan pembangunan jembatan penghubung kedua pulau.
Pulau Simangki dibangun melalui Alokasi Dana Khusus (DAK) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif senilai Rp5,7 miliar dan rencananya bakal dilanjutkan dengan alokasi dana Rp7,2 miliar.
"Kami yakin, wisata Pulau Simangki bakal mendapat perhatian tersendiri bagi wisatawan," sebutnya. (*)
Bupati Rusma Yul Anwar di Painan, Jumat, menyampaikan optimisme itu sejalan dengan potensi keindahan alam bahari di sekelilingnya seperti pasir yang putih, perairan yang kebersihannya terjaga dan alam bawah lautnya yang memukau, sehingga layak untuk dikunjungi.
"Ini adalah daya tarik tersendiri tentunya. Hanya satu-satunya di Sumatera Barat dengan jumlah kunjungan yang terbatas dan pemesanan secara online," kata bupati saat peresmian di Painan.
Peresmian turut dihadiri Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar, Kapolres AKBP. Novianto Taryono, Dandim 0311 Letkol. Inf. Sunardi, Kajari Raymond Husdianto Sitohang, Pimpinan Cabang Bank Nagari Helfi Yanrika dan perwakilan Jasa Raharja.
Selain itu juga hadir Kepala Dinas Pariwisata Suhendri Zainal, Kepala Dinas Perdagangan Mimi Riarty Zainul, Staf Ahli Nuzirwan Nasir. Kabag Prokopim Votzil Yandrison, Kabid Pemuda dan Olahraga Gestrjoni dan Kabid Pariwisata Anton Mahendri.
Pulau Simangki Gadang dengan luas 1,6 Kilometer dan Simangki Ketek dengan luas lebih kurang 0,6 Kilometer merupakan dua diantara gugusan pulau kecil yang tersebar di sepanjang perairan Pesisir Selatan.
Ia masuk wilayah wilayah Kecamatan IV Jurai yang berjarak hanya lebih kurang 3 Kilometer atau sekitar 2,4 mil dari daratan Simangki diapit beberapa pulau lainnya seperti Pulau Aur Gadang, Aur Kecil dan Pulau Cingkuk.
Bupati melanjutkan agar pengelola harus mampu memberikan pelayanan yang baik pada wisatawan, sehingga target kunjungan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata dapat tercapai.
"Pengelola harus bia antisipasi seminimal mungkin terjadinya insiden bagi wisatawan," tegas bupati.
Pada kesempatan itu Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif Pemuda dan Olahraga Suhendri Zainal menyampaikan saat ini Pulau Simangki telah dilengkapi dwngan sejumlah fasilitas seperti lima unit cotage
Kemudian kapal penyeberangan dan sejumlah fasilitas penunjang lainnya.
Untuk penyeberangan dan konsumsi pihaknya melibatkan pelaku usaha lokal, sehingga turut berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar.
Menurutnya Pulau Simangki layak dijadikan untuk beristirahat melepas lelah bagi kaum urban yang yang kesehariannya sibuk dengan rutinitas ibu kota, karena kapasitas pengunjung hanya ditetapkan 100 orang.
"Kami memang menyiapkan untuk wisatawan dari luar daerah, bahkan manca negara," sebutnya.
Ke depan pemerintah kabupaten terus melakukan pengembangan sarana dan prasarana Pulau Simangki. Bahkan menargetkan pembangunan jembatan penghubung kedua pulau.
Pulau Simangki dibangun melalui Alokasi Dana Khusus (DAK) 2022 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif senilai Rp5,7 miliar dan rencananya bakal dilanjutkan dengan alokasi dana Rp7,2 miliar.
"Kami yakin, wisata Pulau Simangki bakal mendapat perhatian tersendiri bagi wisatawan," sebutnya. (*)