Padang (ANTARA) -
Realisasi penyaluran beragam kredit yang bersumber dari dana program pemerintah melalaui Bank Nagari sepanjang 2022 berjalan dengan cukup baik.
Hal itu menunjukkan antusias masyarakat Sumatera Barat dalam upaya recoveri kehidupan berekonomi pasca pandemi COVID-19, kata Direktur Utama Bank Nagari Muhamad Irsyad di Padang, Minggu.
Ia menjelaskan, Bank Nagari mendapatkan pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) secara keseluruhan sebesar Rp1,65 triliun pada 2022.
Dari jumlah pagu tersebut, terdiri atas KUR konvensional sebesar Rp1,35 triliun, dan syariah senilai Rp291 miliar.
Realisasi KUR dari pagu yang ada tercatat untuk konvensional sebesar Rp1,35 triliun dan syariah sebesar Rp291,04 miliar dengan total nasabah sebanyak 9.934 debitur.
Bank Nagari juga punya program Pembiayaan/Kredit super mikro dengan nama Melawan Rentenir Daerah Rana Minang (MaRandang) dengan jumlah nasabah 1.563, dengan plafon Rp15,27 miliar sejak diluncurkan pada Juli 2021 hingga akhir 2022, ungkapnya.
"Pelaku UMKM di Sumbar masuk yang terbanyak jumlahnya mencapai 600 ribu, adanya program KUR bisa jadi daya ungkit. Selain itu, diharapkan sesuai juga dengan program pemerintah daerah bisa mendorong lahirnya 1.000 entrepereneur muda,"kata Irsyad.
Dalam paparannya Direktur Bank Nagari juga menyampaikan penyaluran dana program pemerintah di sektor Kredit Perumahan Rakyat (KPR) Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) total plafon penyaluran 2022 sebesar Rp183,7 miliar dengan 1.225 unit.
Dari jumlah unit itu, tercatat 1.050 pembiayaan konvensional dan 175 unit kredit syariah.
Sementara itu, Irsyad menyampaika program Kredit Perumahan Rakyat dari Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP- Tapera) sebanyak 250 unik konvesional dan 50 unit kredit syariah.
Kemudian program kredit perumahan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja (BPJS TK) realisasi sebesar Rp21,524 miliar dengan 76 debitur.*