Padang (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Barat terus mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor perikanan dan kelautan. Salah satunya dengan membangun fasilitas Anjungan Listrik Mandiri (ALMA), sebagai bagian dari program Electrifying Marine yang bertujuan memudahkan para pelaku usaha dan masyarakat mendapatkan layanan listrik di pelabuhan.
Sampai Januari 2023, PLN UID Sumbar telah membangun 2 ALMA, yaitu yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Jl. Raya Painan Km. 16 Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Alma yang masing-masingnya terpasang daya 33 kVA ini merupakan stasiun penyediaan listrik umum yang bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memenuhi kapal maupun cold storage yang semula berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Disampaikan Yusuf Hadiyanto, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, dengan memanfaatkan ALMA, para pelaku usaha perikanan dan kelautan di sekitar pelabuhan dapat mengantongi penghematan hingga 50%. ‘’Jadi bisa hemat lebih dari separohnya. Jika biasa perlu 100-200 ribu BBM untuk penggunaan genset kapal, dengan beralih ke mesin listrik, pelaku usaha hanya merogoh kocek sekitar 50 hingga 100 ribuan saja,’’ sampainya.
Penghematan tersebut, lanjut Yusuf, belum termasuk biaya perawatan genset dan operasional lain yang cenderung lebih besar jika dibandingkan menggunakan mesin listrik. Yusuf berharap, semakin banyak pelaku usaha sekitar Bungus hingga nelayan-nelayan kecil sekalipun yang mulai memahami potensi ALMA dan menggunakannya dengan maksimal.
‘’Di provinsi-provinsi lain, ALMA telah banyak menunjang kegiatan perekonomian pelaku usaha dan masyarakat di pelabuhan di Indonesia. Menurut laporan PLN, periode Januari-November 2022, total 59 ALMA telah dibangun tersebar di seluruh Indonesia dan pemakaian daya listrik melalui ALMA telah mencapai 372,1 MWh. Kini sudah saatnya Sumbar memanfaatkan solusi peningkatan ekonomi melalui ALMA,’’ lanjut Yusuf kemudian.
ALMA di Pelabuhan Bungus sendiri, ungkap Yusuf, penggunaannya baru mencapai 377,4 kWH. ‘’Biasa digunakan untuk kapal ASDP bersandar, seperti kapal ambu-ambu dan kapal gambolo. Masih sangat besar peluang pemberdayaan ALMa tersebut untuk menunjang perekonomian di pelabuhan. PLN siap untuk mendukung tambahan penggunaan energi melalui ALMA dalam jumlah besar,’’ terang Yusuf kemudian.
Selain untuk mendorong perekonomian, dengan menggeser sumber energi BBM ke listrik yang lebih murah, ALMA juga merupakan bentuk komitmen PLN untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih dan hijau karena penggunaan energi yang ramah lingkungan.
‘’Besar harapan kami pihak pelabuhan ataupun pemerintah dapat menjadi penyebar informasi mengenai manfaat dan kehadiran ALMA. Ke depannya, ALMA juga akan dibangun di Pelabuhan Mentawai, untuk turut mendukung aktivitas perikanan dan kelautan masyarakat Mentawai,’’ tutur Yusuf mengakhiri.*
Sampai Januari 2023, PLN UID Sumbar telah membangun 2 ALMA, yaitu yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Bungus, Jl. Raya Painan Km. 16 Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Alma yang masing-masingnya terpasang daya 33 kVA ini merupakan stasiun penyediaan listrik umum yang bisa dimanfaatkan oleh para nelayan untuk memenuhi kapal maupun cold storage yang semula berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM).
Disampaikan Yusuf Hadiyanto, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, dengan memanfaatkan ALMA, para pelaku usaha perikanan dan kelautan di sekitar pelabuhan dapat mengantongi penghematan hingga 50%. ‘’Jadi bisa hemat lebih dari separohnya. Jika biasa perlu 100-200 ribu BBM untuk penggunaan genset kapal, dengan beralih ke mesin listrik, pelaku usaha hanya merogoh kocek sekitar 50 hingga 100 ribuan saja,’’ sampainya.
Penghematan tersebut, lanjut Yusuf, belum termasuk biaya perawatan genset dan operasional lain yang cenderung lebih besar jika dibandingkan menggunakan mesin listrik. Yusuf berharap, semakin banyak pelaku usaha sekitar Bungus hingga nelayan-nelayan kecil sekalipun yang mulai memahami potensi ALMA dan menggunakannya dengan maksimal.
‘’Di provinsi-provinsi lain, ALMA telah banyak menunjang kegiatan perekonomian pelaku usaha dan masyarakat di pelabuhan di Indonesia. Menurut laporan PLN, periode Januari-November 2022, total 59 ALMA telah dibangun tersebar di seluruh Indonesia dan pemakaian daya listrik melalui ALMA telah mencapai 372,1 MWh. Kini sudah saatnya Sumbar memanfaatkan solusi peningkatan ekonomi melalui ALMA,’’ lanjut Yusuf kemudian.
ALMA di Pelabuhan Bungus sendiri, ungkap Yusuf, penggunaannya baru mencapai 377,4 kWH. ‘’Biasa digunakan untuk kapal ASDP bersandar, seperti kapal ambu-ambu dan kapal gambolo. Masih sangat besar peluang pemberdayaan ALMa tersebut untuk menunjang perekonomian di pelabuhan. PLN siap untuk mendukung tambahan penggunaan energi melalui ALMA dalam jumlah besar,’’ terang Yusuf kemudian.
Selain untuk mendorong perekonomian, dengan menggeser sumber energi BBM ke listrik yang lebih murah, ALMA juga merupakan bentuk komitmen PLN untuk mendukung lingkungan yang lebih bersih dan hijau karena penggunaan energi yang ramah lingkungan.
‘’Besar harapan kami pihak pelabuhan ataupun pemerintah dapat menjadi penyebar informasi mengenai manfaat dan kehadiran ALMA. Ke depannya, ALMA juga akan dibangun di Pelabuhan Mentawai, untuk turut mendukung aktivitas perikanan dan kelautan masyarakat Mentawai,’’ tutur Yusuf mengakhiri.*