Padang (ANTARA) - Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatera Barat, mengirimkan tim peduli tanggap bencana untuk membantu korban gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang fokus melakukan perawatan pada bidang kesehatan.

"Tim tanggap bencana ini akan bertugas selama enam hari mulai 4 sampai 10 Desember 2022 beranggotakan enam orang," kata Rektor Unand Prof Yuliandri di Padang, Minggu usai melepas keberangkatan tim.


Tim tanggap bencana dikomandoi Gusti Sumarsih Agoes yang beranggotakan Elvi Oktarina, Mahathir, Mohd Jamil, Zafitra Patriorga, dan Atih Rahayu Ningsih.

Rektor mengatakan pengiriman tim merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama atas bencana alam yang melanda Kabupaten Cianjur.

Tim tersebut terdiri dari berbagai unsur di bawah koordinasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM).

Ia menyampaikan tim tanggap ini baru diberangkatkan bukan berarti terlambat.

“Ini dikarenakan Universitas Andalas sudah berkoordinasi dengan tim tanggap bencana nasional baik melalui BNPB dan jejaring yang ada,” ujarnya.

Selain itu tim tanggap bencana yang berasal dari Fakultas Keperawatan juga akan melihat kondisi pascabencana, dan mengidentifikasi hal yang mesti dibantu terkait pemulihan dan dampak lain yang terjadi setelah musibah.

Selain mengirimkan tim, juga mengirimkan bantuan makanan seperti rendang, dan ia berharap bantuan ini dapat membantu mengurangi beban masyarakat serta juga membantu tugas pemerintah dalam hal kesehatan.

Senada dengan itu, Ketua LPPM Unand Dr Uyung Gatot mengatakan saat bencana Unand rutin mengirimkan tim tanggap bencana mulai dari gempa Pasaman Majene, Mamuju, Sulawesi Barat pada waktu yang lalu.

“Kegiatan ini didukung oleh mahasiswa dan dosen, tahun ini khusus Cianjur setelah berkoordinasi, pihak setempat menyampaikan tidak perlu mengirimkan tim yang terlalu banyak karena sudah banyak tim yang berada di lapangan,” ujarnya.

"Unand ambil bagian untuk membantu perawatan luka setelah operasi, luka-luka ringan, bantuan psiko sosial dan bantuan sembako," kata dia.
 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Mario Sofia Nasution
Copyright © ANTARA 2024