Bukittinggi (ANTARA) - Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim (ITB HAS) Bukittinggi, Sumatera Barat menggelar seminar dan diskusi kelompok terpumpun dengan tema Meraih Kompetensi di Era Society 5.0 yang diikuti akademisi dan pelaku ekonomi Sumbar.
Kegiatan bersama beberapa pihak antara lain Pegadaian, Galeri 24, UMKM, Kadin serta pemerintah Provinsi Sumbar dan Kota Bukittinggi itu digelar di Gedung Tri Arga Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sabtu untuk menyelaraskan dunia kerja dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Selaras dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, Dunia Kerja (Dudika), dalam Society 5.0 yang mana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi agar dapat meminimalisir kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari," kata Rektor ITB HAS Heliyani.
Ia mengatakan, bagi Dudika, kehadiran lembaga pendididikan dan infrastruktur penunjang menjadi salah satu kunci dalam melahirkan penduduk usia produktif agar menjadi ujung tombak membangun kekuatan perekonomian nasional.
"Kita ingin bagaimana adanya pentahelix dunia usaha dengan pendidikan termasuk juga media melakukan kolaborasi peningkatan SDM hingga menimbulkan semangat membuka wawasan kepada akademisi dan pelaku ekonomi," ujarnya.
Ketua Umum Yayasan Indonesia Raya Bukittinggi Prof Dr Elfindri mengatakan adanya perbedaan signifikan dari lulusan Sekolah Menengah Atas dalam kebutuhan dunia kerja yang harus diperhatikan.
"Jadi memang adanya hasil kajian kami untuk kategori penghasilan ya, ada perbedaan cukup mencolok dari tamatan Madrasah dengan SMA atau SMK, salah satu solusi yang kami lakukan saat ini dengan mendirikan SMK IT di Agam, jadi perlu pendidikan agama dan juga bagaimana hidup dan penghidupannya nanti," kata Elfindri menjelaskan.
Ia menyorot peran penting Perguruan Tinggi dalam dunia kerja yang harus dibekali dari awal pendidikan di kampus.
"Untuk memperbesar perannya, perancangan struktur kampus, dosen pengajar, sistem pembelajarannya, semua harus concern dan butuh biaya, untuk itu kami di ITB HAS telah memulai bagaimana memaksimalkan biaya kuliah yang tidak begitu tinggi namun bisa mengiringi perubahan Era Society 5.0," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar berharap peserta dan pelaku seminar bisa terus mengembangkan bisnis hingga menyerap tenaga kerja di Bukittinggi dan Sumbar umumnya.
"Setelah mengikuti kegiatan ini dapat mengembangkan bisnis, sejatinya pebisnis harus banyak saling bertemu, semoga sukses semua, minimal ada di antara kita yang masuk ke Majalah Forbes nantinya," kata Erman Safar.
Kegiatan bersama beberapa pihak antara lain Pegadaian, Galeri 24, UMKM, Kadin serta pemerintah Provinsi Sumbar dan Kota Bukittinggi itu digelar di Gedung Tri Arga Istana Bung Hatta, Bukittinggi, Sabtu untuk menyelaraskan dunia kerja dengan perkembangan teknologi saat ini.
"Selaras dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, Dunia Kerja (Dudika), dalam Society 5.0 yang mana komponen utamanya adalah manusia yang mampu menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi agar dapat meminimalisir kesenjangan pada manusia dan masalah ekonomi di kemudian hari," kata Rektor ITB HAS Heliyani.
Ia mengatakan, bagi Dudika, kehadiran lembaga pendididikan dan infrastruktur penunjang menjadi salah satu kunci dalam melahirkan penduduk usia produktif agar menjadi ujung tombak membangun kekuatan perekonomian nasional.
"Kita ingin bagaimana adanya pentahelix dunia usaha dengan pendidikan termasuk juga media melakukan kolaborasi peningkatan SDM hingga menimbulkan semangat membuka wawasan kepada akademisi dan pelaku ekonomi," ujarnya.
Ketua Umum Yayasan Indonesia Raya Bukittinggi Prof Dr Elfindri mengatakan adanya perbedaan signifikan dari lulusan Sekolah Menengah Atas dalam kebutuhan dunia kerja yang harus diperhatikan.
"Jadi memang adanya hasil kajian kami untuk kategori penghasilan ya, ada perbedaan cukup mencolok dari tamatan Madrasah dengan SMA atau SMK, salah satu solusi yang kami lakukan saat ini dengan mendirikan SMK IT di Agam, jadi perlu pendidikan agama dan juga bagaimana hidup dan penghidupannya nanti," kata Elfindri menjelaskan.
Ia menyorot peran penting Perguruan Tinggi dalam dunia kerja yang harus dibekali dari awal pendidikan di kampus.
"Untuk memperbesar perannya, perancangan struktur kampus, dosen pengajar, sistem pembelajarannya, semua harus concern dan butuh biaya, untuk itu kami di ITB HAS telah memulai bagaimana memaksimalkan biaya kuliah yang tidak begitu tinggi namun bisa mengiringi perubahan Era Society 5.0," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Erman Safar berharap peserta dan pelaku seminar bisa terus mengembangkan bisnis hingga menyerap tenaga kerja di Bukittinggi dan Sumbar umumnya.
"Setelah mengikuti kegiatan ini dapat mengembangkan bisnis, sejatinya pebisnis harus banyak saling bertemu, semoga sukses semua, minimal ada di antara kita yang masuk ke Majalah Forbes nantinya," kata Erman Safar.