Lubuk Sikaping (ANTARA) - Sebagai bentuk dukungan terhadap program konversi kompor gas ke kompor induksi oleh pemerintah, PLN UP3 Bukittinggi adakan sosialisasi kompor induksi kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) mitra binaan Rumah BUMN Pasaman. Sosialisasi diadakan pada 18 Juli 2022 bertempat di Aula Bupati Pasaman.
Disampaikan oleh Zulhamdi, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi, kompor induksi adalah kompor berdesain elegan dengan berbagai keunggulan.
"Kompor induksi dapat mendukung bisnis UKM bidang pengolahan makanan dengan kecanggihannya. Karena kompor ini cenderung lebih aman, lebih hemat, dan mampu membuat makanan lebih cepat matang. Perawatannya pun sangat mudah karena mudah dibersihkan dan tidak membutuhkan biaya perawatan. Jadi praktis dan hemat energi," lanjut Zulhamdi.
Zulhamdi berharap, UKM mitra binaan Rumah BUMN Pasaman dapat menjadi percontohan UKM di Kabupaten Pasaman yang membuktikan kualitas unggul kompor induksi.
"Kompor induksi adalah kompor masa depan. UKM Rumah BUMN harapan kami bisa curi start dengan menggunakan kompor induksi ini dalam aktivitas rutin usahanya. Menjadi pioner bagi pelaku-pelaku usaha lainnya serta dapat meyakinkan pengguna rumah tangga pula nantinya," lanjutnya.
Pemerintah Sumbar sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Kompor Listrik Induksi di Sumatera Barat, yaitu SE Nomor 671/453/EKTL/DESDM-2022 Tertanggal 17 Juni 2022.
Zulhamdi menuturkan, SE Gubernur adalah bukti konkrit bahwa pemerintah mendukung konversi kompor gas ke kompor induksi.
"Pemerintah sangat mendukung pertumbuhan UMKM dan kegiatan ekonomi kreatif, pariwisata, pertanian, perindustrian dan perdagangan lewat penggunaan kompor induksi. Ini telah menjadi program unggulan Gubernur," tuturnya.
Bagi pelaku UKM yang masih ragu menggunakan kompor induksi karena mengkhawatirkan gangguan kelistrikan, PLN memastikan suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal.
Disampaikan Zulhamdi, Sumbar memiliki suplai pasokan kelistrikan dengan surplus lebih dari 180 MW atau sekitar 23% dari total seluruh pasokan suplai energi listrik. "Ini cukup untuk mensuplai tambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar," tegasnya.
PLN juga memastikan pengaduan gangguan dan keluhan kini dapat dilaporkan dengan mudah dan cepat melalui Aplikasi PLN Mobile. "Petugas kami stand by 24 jam untuk mengatasi masalah kelistrikan pelanggan. Jadi pelanggan bisa tenang menggunakan kompor induksi, silahkan laporkan jika ada permasalahan kelistrikan," terang Zulhamdi.
Nurlan, pemilik usaha pengelolaan makanan Borkat Manian mengatakan, setelah rutin menggunakan kompor induksi, memang dapat dirasakan sendiri berbagai keunggulannya. Kompor induksi disebutnya lebih hemat dibandingkan jika menggunakan gas elpiji berukuran besar. Pun memiliki teknologi canggih sehingga membuat produk usahanya memiliki tingkat kematangan stabil.
"Tingkat kematangan stabil, karena sudah ada pengaturannya. Olahan makanan juga lebih cepat matang dengan kompor induksi, namun tidak menyebabkan peralatan-peralatan panas. Dapur produksi bebas gerah karena tidak ada api. Saya merasa beruntung diperkenalkan PLN dengan kompor ini," ungkap salah satu pelaku UKM binaan Rumah BUMN Pasaman tersebut.*
Disampaikan oleh Zulhamdi, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bukittinggi, kompor induksi adalah kompor berdesain elegan dengan berbagai keunggulan.
"Kompor induksi dapat mendukung bisnis UKM bidang pengolahan makanan dengan kecanggihannya. Karena kompor ini cenderung lebih aman, lebih hemat, dan mampu membuat makanan lebih cepat matang. Perawatannya pun sangat mudah karena mudah dibersihkan dan tidak membutuhkan biaya perawatan. Jadi praktis dan hemat energi," lanjut Zulhamdi.
Zulhamdi berharap, UKM mitra binaan Rumah BUMN Pasaman dapat menjadi percontohan UKM di Kabupaten Pasaman yang membuktikan kualitas unggul kompor induksi.
"Kompor induksi adalah kompor masa depan. UKM Rumah BUMN harapan kami bisa curi start dengan menggunakan kompor induksi ini dalam aktivitas rutin usahanya. Menjadi pioner bagi pelaku-pelaku usaha lainnya serta dapat meyakinkan pengguna rumah tangga pula nantinya," lanjutnya.
Pemerintah Sumbar sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai dan Kompor Listrik Induksi di Sumatera Barat, yaitu SE Nomor 671/453/EKTL/DESDM-2022 Tertanggal 17 Juni 2022.
Zulhamdi menuturkan, SE Gubernur adalah bukti konkrit bahwa pemerintah mendukung konversi kompor gas ke kompor induksi.
"Pemerintah sangat mendukung pertumbuhan UMKM dan kegiatan ekonomi kreatif, pariwisata, pertanian, perindustrian dan perdagangan lewat penggunaan kompor induksi. Ini telah menjadi program unggulan Gubernur," tuturnya.
Bagi pelaku UKM yang masih ragu menggunakan kompor induksi karena mengkhawatirkan gangguan kelistrikan, PLN memastikan suplai kelistrikan di Sumbar cukup dan andal.
Disampaikan Zulhamdi, Sumbar memiliki suplai pasokan kelistrikan dengan surplus lebih dari 180 MW atau sekitar 23% dari total seluruh pasokan suplai energi listrik. "Ini cukup untuk mensuplai tambahan penggunaan kompor induksi dalam jumlah besar," tegasnya.
PLN juga memastikan pengaduan gangguan dan keluhan kini dapat dilaporkan dengan mudah dan cepat melalui Aplikasi PLN Mobile. "Petugas kami stand by 24 jam untuk mengatasi masalah kelistrikan pelanggan. Jadi pelanggan bisa tenang menggunakan kompor induksi, silahkan laporkan jika ada permasalahan kelistrikan," terang Zulhamdi.
Nurlan, pemilik usaha pengelolaan makanan Borkat Manian mengatakan, setelah rutin menggunakan kompor induksi, memang dapat dirasakan sendiri berbagai keunggulannya. Kompor induksi disebutnya lebih hemat dibandingkan jika menggunakan gas elpiji berukuran besar. Pun memiliki teknologi canggih sehingga membuat produk usahanya memiliki tingkat kematangan stabil.
"Tingkat kematangan stabil, karena sudah ada pengaturannya. Olahan makanan juga lebih cepat matang dengan kompor induksi, namun tidak menyebabkan peralatan-peralatan panas. Dapur produksi bebas gerah karena tidak ada api. Saya merasa beruntung diperkenalkan PLN dengan kompor ini," ungkap salah satu pelaku UKM binaan Rumah BUMN Pasaman tersebut.*