Bukittinggi (ANTARA) - Perkumpulan pemuda dan pemudi di Kelurahan ATTS Kota Bukittinggi memaksimalkan kegiatan seni untuk menghindari pengaruh negatif perkembangan zaman saat ini dan penggunaan telpon genggam berlebihan.
Pemuda dan pemudi di Kelurahan ATTS melakukan kegiatan kesenian Tambua Tansa yang dipusatkan di halaman Mesjid Jamik Agung.
"Kami prihatin dengan banyaknya remaja dan pemuda yang hanya menghabiskan waktu mereka dalam penggunaan handphonenya, kami takut jiwa sosial mereka semakin hilang karena sibuk dalam dunianya di medsos saja," kata salah seorang tokoh masyarakat ATTS, Dina Amrina di Bukittinggi, Selasa.
Menurutnya kesenian tambua tansa menjadi salah satu kegiatan positif pemuda yang berdomisili di tengah kota wisata itu.
"Dengan jadwal tiga kali seminggu, diharapkan pengaruh ketergantungan kepada telpon genggam bisa dihilangkan, mereka juga menjadi saling kenal dalam dunia nyata serta dapat menyalurkan jiwa seni," kata dia.
Pihak kelurahan ATTS dan Anggota DPRD Kota Bukittinggi yang berasal dari daerah setempat juga mendukung kegiatan yang dilakukan.
"Seluruh peralatan kesenian ini didapat dari Dana Pokir Legislator kami yang duduk di kursi dewan, nantinya kegiatan kesenian ini akan dikembangkan dengan ragam pertandingan antar kelurahan atau kecamatan," kata Dina.
Grup kesenian yang diberi nama Grup Tambua ATTS Saiyo dengan Jaecky Datuak Basa sebagai pembinanya diproyeksikan mampu memberdayakan warga Kelurahan ATTS yang memiliki keterampilan di bidang kesenian.
"Untuk latihannya, antusias pemuda dan pemudi sangat tinggi, bahkan juga diikuti kaum ibu, kami mendapat dukungan karena tidak hanya untuk membangkitkan batang tarandam, pelatihan seni tersebut juga menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus menghidupkan kembali kegiatan remaja masjid," kata Jaecky mengakhiri.
Pemuda dan pemudi di Kelurahan ATTS melakukan kegiatan kesenian Tambua Tansa yang dipusatkan di halaman Mesjid Jamik Agung.
"Kami prihatin dengan banyaknya remaja dan pemuda yang hanya menghabiskan waktu mereka dalam penggunaan handphonenya, kami takut jiwa sosial mereka semakin hilang karena sibuk dalam dunianya di medsos saja," kata salah seorang tokoh masyarakat ATTS, Dina Amrina di Bukittinggi, Selasa.
Menurutnya kesenian tambua tansa menjadi salah satu kegiatan positif pemuda yang berdomisili di tengah kota wisata itu.
"Dengan jadwal tiga kali seminggu, diharapkan pengaruh ketergantungan kepada telpon genggam bisa dihilangkan, mereka juga menjadi saling kenal dalam dunia nyata serta dapat menyalurkan jiwa seni," kata dia.
Pihak kelurahan ATTS dan Anggota DPRD Kota Bukittinggi yang berasal dari daerah setempat juga mendukung kegiatan yang dilakukan.
"Seluruh peralatan kesenian ini didapat dari Dana Pokir Legislator kami yang duduk di kursi dewan, nantinya kegiatan kesenian ini akan dikembangkan dengan ragam pertandingan antar kelurahan atau kecamatan," kata Dina.
Grup kesenian yang diberi nama Grup Tambua ATTS Saiyo dengan Jaecky Datuak Basa sebagai pembinanya diproyeksikan mampu memberdayakan warga Kelurahan ATTS yang memiliki keterampilan di bidang kesenian.
"Untuk latihannya, antusias pemuda dan pemudi sangat tinggi, bahkan juga diikuti kaum ibu, kami mendapat dukungan karena tidak hanya untuk membangkitkan batang tarandam, pelatihan seni tersebut juga menjadi ajang silaturahmi dan sekaligus menghidupkan kembali kegiatan remaja masjid," kata Jaecky mengakhiri.